Minggu, 07 Desember 2014
Hari Minggu Adven II
Yohanes Pembaptis adalah perintis Tuhan yang langsung Bdk. Kis 13:24.;
ia diutus untuk menyiapkan jalan bagi-Nya Bdk. Mat 3:3.. Sebagai "nabi
Allah yang mahatinggi" (Luk 1:76) Ia menonjol di antara semua nabi Bdk.
Luk 7:26.. Ia adalah yang terakhir dari mereka Bdk. Mat 11:13. dan sejak
itu Kerajaan Allah diberitakan Bdk. Kis 1:22; Luk 16:16.. Ia sudah
bersorak gembira dalam rahim ibunya mengenai kedatangan Kristus Bdk. Luk
1:41. dan mendapat kegembiraannya sebagai "sahabat mempelai" (Yoh
3:29), yang ia lukiskan sebagai "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa
dunia" (Yoh 1:29). Ia mendahului Yesus "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk
1:17) dan memberikan kesaksian untuk Dia melalui khotbahnya, pembaptisan
pertobatan, dan akhirnya melalui mati syahidnya Bdk. Mrk 6:17-29.
(Katekismus Gereja Katolik, 523) Hari Minggu Adven II
Antifon Pembuka (bds. Yes 30:19,30)
Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.
O people of Sion, behold, the Lord will come to save the nations, and the Lord will make the glory of his voice heard in the joy of your heart.
Populus Sion, ecce Dominus veniet ad salvandas gentes: et auditam faciet Dominus gloriam vocis suae, in laetitia cordis vestri.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, menjelang kedatangan-Mu, Nabi Yeremia berseru, "Di padang gurun, ratakanlah jalan Tuhan. Luruskanlah lorong-lorong-Nya." Tuhan, kasihanilah kami.
Mempersiapkan kedatangan-Mu, Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan hati sebagai persiapan. Kristus, kasihanilah kami.
Menjelang kedatangan-Mu, Yohanes Pembaptis memberi teladan hidup penuh matiraga dalam hal pakaian dan makanan. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah Bapa kami, Engkau telah menaungi kami dengan Roh-Mu. Semoga Roh-Mu itu menyucikan jiwa, raga dan roh kami sehingga tetap terpelihara dengan baik sampai kedatangan Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan kami, Yesus Kristus yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
"Siapkanlah jalan bagi Tuhan."
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara berseru-seru, ‘Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditimbuni, setiap gunung dan bukit diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.’ Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, ‘Lihat, itu Allahmu!’ Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan kanan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9a.11-12.13-14; Ul: 8)
1. Aku ingin mendengar apa yang difirmankan Tuhan. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang yang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (2Ptr 3:8-14)
"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."
Saudara-saudaraku terkasih, hal yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang mengangapnya demikian. Tetapi Tuhan sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat, dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api; bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Kamu menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu haruslah kamu berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan Allah, dan dalam perdamaian dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:4.6)
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; maka semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:1-8)
"Luruskanlah jalan bagi Tuhan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kedatangan atau kunjungan orang penting pasti jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Misalnya, perjalanan dinas seorang presiden ke suatu wilayah pasti akan diatur dengan sebaik mungkin. Pihak-pihak terkait tentu melakukan persiapan untuk menyambut kedatangannya. Rasa malu terjadi, bila persiapan apalagi penyambutannya tidak berjalan dengan lancar. Sebaliknya, rasa bahagia dialami bila sebelum maupun selama penerimaan tamu agung itu terlaksana dengan baik.
Bangsa Israel sedang menantikan kedatangan Mesias. Dengan sendirinya, mereka harus berbuat sesuatu untuk mempersiapkan hari kedatangan-Nya. Dengan persiapan tersebut, mereka kedapatan layak untuk menyambut-Nya. Tuhan sendiri lewat para utusan-Nya, para nabi, membantu mempersiapkan umat. Injil Minggu Adven II menampilkan peran Yohanes Pembaptis. Ia diutus mempersiapkan hati umat sehingga layak menyongsong kedatangan sang Mesias. Ia adalah perintis jalan bagi Tuhan.
Yohanes Pembaptis dalam mempersiapkan hati umat, baik dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatannya. Ia mewartakan pertobatan, baik dengan kata-kata maupun dengan cara hidupnya yang sepadan. Kesesuaian antara pewartaan dan kesaksian hidup Yohanes Pembaptis menarik banyak orang. Mereka datang kepadanya dari pelbagai tempat. Mereka menjawab seruan dari perintis jalan Tuhan ini. Mereka mengakui dosa merek dan kemudian memberi diri dibaptis. Kesaksian Yohanes Pembaptis ini menjadikannya populer. Namun, ia tidak larut di dalamnya. Ia sadar siapa dirinya. Ia hanyalah perintis jalan bagi Tuhan. Ia mengakui dengan jujur bahwa sesudah dia akan datang Seorang yang lebih berkuasa daripadanya. Bahkan ia merasa tidak layak membuka tali kasutnya. Ia membaptis dengan air, sebaliknya Dia yang kedatangan-Nya disiapkan itu akan membaptis dengan Roh Kudus.
Apa tanggapan kita terhadap pewartaan dan cara hidup Yohanes Pembaptis ini? Sebagaimana para pendengar Yohanes Pembaptis pada zamannya, demikian juga kita yang hidup pada zaman ini. Kita diundang untuk bertobat dan membarui diri. Dengan cara itu, kita kedapatan layak dan pantas untuk menyambut kedatangan Tuhan dalam hati dan hidup kita. Mari kita siapkan sebuah hati yang layak bagi Mesias. (Buyung/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Bar 5:5;4:36)
Hai Yerusalem, bangkitlah dan berdirilah tegak. Nikmatilah suka cita yang datang dari Allahmu.
Ierusalem surge, et sta in excelso: et vide iucunditatem, quae veniet tibi a Deo tuo.
Jerusalem, arise and stand upon the heights, and behold the joy which comes to you from God.