| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 31 Desember 2014 Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Rabu, 31 Desember 2014
Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal
 
“Allah itu agung melebihi setiap makhluk. Karena itu, kita harus membersihkan pembicaraan kita tentang Dia terus-menerus dari segala keterbatasan, dari segala gambaran, dari segala ketidaksempurnaan, supaya jangan menggantikan Allah "yang tidak terucapkan, yang tidak dimengerti, yang tidak kelihatan, yang tidak dibayangkan" (Liturgi santo Yohanes Kristostomus, Doa Syukur Agung) dengan gambaran-gambaran manusiawi kita tentang Dia. Kata-kata manusiawi kita tidak pernah akan mencapai misteri Allah.” (Katekismus Gereja Katolik, 42)
  

Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:6)

Seorang anak lahir untuk kita, seorang putra dianugerahkan kepada kita. Ia memegang kendali pemerintahan dan disebut penasihat ulung.
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
   
Doa Pagi
  

Ya Bapa, hari ini sampailah kami di penghujung tahun 2014. Esok hari kami memulai tahun yang baru. Bantulah kami untuk mewujudkan niat-niat baik kami di tahun mendatang dan mengikis kecenderungan kami yang tidak teratur. Mampukan kami untuk hidup seturut firman-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:18-21)
   
 
"Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan."
     
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang; bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus! Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhr. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-2. 11-12. 13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya
Ayat. 2/4
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
    
"Firman telah menjadi manusia."
   
Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepunahan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
   
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU 2015,
Jangan lupa esok hari 1 Januari rayakan Perayaan Ekaristi Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. (Hari Raya Wajib Gereja)
   
Renungan

    
Yohanes dalam memaparkan tentang Yesus sangat berbeda dengan penginjil Lukas. Yohanes tidak memaparkan biografi Yesus secara kronologis. Ia lebih senang memaparkan kehidupan Yesus secara tematis.

Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Terang. ”Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia.” Tidak ada seorang pun dapat bertahan hidup tanpa terang. Terang adalah segala-galanya. Terang memungkinkan terjadinya fotosintesis. Terang memberikan kehangatan kepada kita. Melalui terang terjadilah pertumbuhan. Dengan terang terjadilah banyak hal di muka bumi ini. Tiada kehidupan terlepas dari terang. Seperti halnya kita, tidak akan pernah hidup mencapai kepenuhan tanpa Terang Sejati, yaitu Kristus. Namun, dalam kenyataan, kita lebih menyukai kegelapan. Dalam kegelapan, kita bersikap, bertutur kata, dan bertindak tidak sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak terang. Marilah kita mengarahkan diri kita kepada Sang Terang Sejati, yaitu Yesus Kristus. Dengan demikian, kita pantas disebut sebagai pengikut Kristus.

Sang Terang abadi, kehangatan kasih-Mu telah menghantar aku sampai pada penghujung tahun ini. Aku bersyukur atas segala manis pahit pengalaman yang telah aku cecap. Dalam sukacita dan kegelapan batinku, terang cahaya-Mu selalu menjadi penuntun hidupku. Amin.

Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy