Sabtu, 27 Desember 2014 Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil

Sabtu, 27 Desember 2014
Pesta St. Yohanes, Rasul, Penginjil
 
Santo Yohanes berlangkah lebih jauh lagi dan berkata: "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8-16): Cinta adalah kodrat Allah. Dengan mengutus Putra-Nya yang tunggal dan Roh cinta pada kepenuhan waktu, Allah mewahyukan rahasia-Nya yang paling dalam Bdk. 1 Kor 2:7-16; Ef 3:9-12.; Ia sendiri adalah pertukaran cinta abadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan Ia telah menentukan supaya kita mengambil bagian dalam pertukaran itu. (Katekismus Gereja Katolik, 221)

Antifon Pembuka

Yohanes inilah yang duduk di sisi Yesus waktu perjamuan. Bahagialah rasul ini, sebab rahasia surgawi diwahyukan kepadanya, dan sabda kehidupan diwartakannya ke seluruh dunia.

This is John, who reclined on the Lord’s breast at supper, the blessed Apostle, to whom celestial secrets were revealed and who spread the words of life through all the world.

atau (bdk. Sir 15:5)

Di tengah-tengah Gereja ia membuka mulutnya, dan Tuhan memenuhinya dengan roh hikmat dan pengertian dan memakaikan dia jubah kemuliaan.

In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory.
  
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau yang telah mengungkapkan rahasia Sabda-Mu kepada kami lewat Rasul Santo Yohanes, kami mohon semoga kami dapat mengerti dengan baik apa yang dia telah katakan kepada kami dengan mengagumkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:1-4)
   
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
    
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya! Dan sekarang kami bersaksi serta memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa, dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:2-8)
   
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
    
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Kasih yang sejati menjadikan seseorang peka dan percaya. Orang yang mengasihi selalu peka dengan kehadiran orang yang dikasihinya. Dia juga mudah untuk percaya dengan orang yang dikasihinya. Kasih akan berbuah kepekaan dan kepercayaan.

Injil pada hari Pesta St. Yohanes ini mengisahkan hidup para murid Yesus setelah peristiwa kebangkitan-Nya. Betapa tidak mudahnya bagi mereka untuk benar-benar percaya bahwa Yesus telah bangkit. Mereka harus berjuang untuk mempercayainya. Dikisahkan bahwa “murid yang lain” atau yang biasa dikenal dengan “murid yang terkasih” lebih cepat percaya akan kebangkitan Yesus dibandingkan Petrus. Meski mereka sama-sama pergi ke kubur dan melihat kain peluh dan kain kafan, tetapi keduanya memiliki tanggapan yang berbeda. Petrus tidak langsung percaya, sedangkan murid yang terkasih melihat semuanya langsung percaya. Mengapa murid yang terkasih bisa langsung percaya? Karena kasihnya kepada Yesus lebih besar dibandingkan Petrus. Oleh karena itu, pantaslah dia disebut sebagai murid yang terkasih Yesus. Dia sangat mengasihi Yesus melebihi para murid lainnya. Bagi dia tidak terlalu sulit untuk percaya dan merasakan kehadiran Yesus yang telah bangkit melalui tanda-tanda yang ada di pemakaman.

Rupanya bagi orang yang sungguh mengasihi, tanda-tanda itu menjadi penting untuk merasakan kehadiran orang yang dikasihinya. Bahkan, tanda sekecil apa pun sudah cukup baginya untuk percaya. Dengan demikian, peristiwa kebangkitan Yesus yang telah kita rayakan semakin meneguhkan keyakinan kita bahwa kasih akan menjadikan kita mudah mempercayai kebangkitan Yesus, di satu pihak. Di lain pihak, perayaan kebangkitan Yesus hendaknya membuahkan kasih dalam hati kita, sehingga kita bisa membangun kehidupan bersama dengan lebih baik, terutama kehidupan berkeluarga atau berkomunitas.

Kita sungguh berharap bahwa Paskah Kristus akan melahirkan keluarga baru, yakni sebuah keluarga di mana seluruh anggotanya saling percaya dan peka terhadap kebutuhan anggota lainnya, karena seluruh anggotanya percaya pada Tuhan yang telah bangkit. Singkatnya, keluarga baru Paskah adalah keluarga yang hidup seluruh anggotanya diresapi oleh kasih Yesus yang telah bangkit. (Henrikus Suwaji, O.Carm)

Antifon Komuni (Yoh 1:14,16)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima.

The Word became flesh and made his dwelling among us, and from his fullness we have all received.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy