| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 30 Desember 2014 Hari Keenam dalam Oktaf Natal

Selasa, 30 Desember 2014
Hari Keenam dalam Oktaf Natal

”Allah tidak kekurangan suatu apa! Ia menjadikan kamu Ilahi demi kemuliaan-Nya!” (St. Hipolitus)


Antifon Pembuka (Keb 18:14-15)

Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya, turunlah Sabda-Mu yang Mahakuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.
  

Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pagi

Allah sumber segala rahmat, kami bersyukur atas segala limpahan kebaikan-Mu yang telah kami terima sepanjang hidup kami terlebih selama satu tahun yang akan kami akhiri. Kami mohon pada-Mu semoga kami dapat melihat segala kebaikan-Mu selama ini dan tak lupa mengucap syukur atas segalanya. Ampunilah segala kelemahan kami agar bersama Hana yang setia menanti dan mempersiapkan dirinya untuk menyambut-Mu dalam hidupnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bagi Yohanes sangatlah penting untuk memelihara relasi dengan Allah. Setiap orang telah mendengarkan dan merasakan kasih Allah, diajak untuk selalu memelihara pengenalan akan Allah itu dalam tindakan nyata menjauhi segala yang bertentangan dengan kehendak Allah.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
   
"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
      
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni karena nama Yesus. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya. Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.

Nabiah Hana pun mampu merasakan kehadiran keilahian dalam diri Yesus. Baginya, Yesus adalah pemenuhan akan setiap orang yang berharap menantikan pelepasan. Singkatnya, Yesuslah yang akan membawa pembebasan dan pemulihan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)
   
"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."
    
Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu Kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Nabiah Hana memberikan kesaksian tentang kanak-kanak Yesus kepada semua orang. Bayi adalah makhluk yang berselimutkan kasih Bapa, murni, suci, dan belum terkontaminasi oleh dunia yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup. Seorang ayah hendaknya mengenal Tuhan agar anak-anaknya juga mengenal Bapa, tumbuh menjadi orang muda yang kuat dan firman Allah diam di dalam roh mereka. Anak-anak dan remaja Katolik hendaknya sejak dini didampingi untuk mengalahkan yang jahat: narkoba, judi, mabuk-mabukan, kekerasan fisik dan pelecehan seksual, membunuh, merampok, dan kriminalitas lainnya. Teladan hidup orang dewasa Katolik dalam keluarga, sekolah, Gereja dan tempat kerja sungguh berharga.

Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)

Oleh kemurahan hati Allah kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi akan mengunjungi kami.

Doa Malam

Malam ini, ya Tuhan Yesus, aku berdoa bagi anak-anak yang sedang bertumbuh kembang. Bebaskanlah mereka dari segala yang jahat agar aman dalam berproses sampai pada kematangan diri. Engkaulah Sahabat sejati bagi mereka ini, dari dahulu hingga kini dan untuk selama-lamanya. Amin.

RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy