Kejujuran dan kerendahan hati

Jumat, 02 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze
   
  
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28
    
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta.
       
Pada zaman sekarang ini, ketika kejujuran dan kerendahan hati semakin mahal harganya, kita mendapatkan teladan dan kesaksian hidup dari Yohanes Pembaptis. Ketika banyak orang memuja dan kagum padanya, dengan rendah hati ia mengaku secara jujur bahwa dia bukanlah Mesias yang mereka harapkan. Dengan teladan Yohanes Pembaptis ini, kita pun ditantang untuk berani menampilkan diri kita apa adanya, tanpa berbagai macam "make-up dan kosmetik" yang justru menyembunyikan keaslian kita. Kita diajak untuk tidak menyembunyikan diri di balik topeng kata-kata dan penampilan, pertasi, gelar dan pangkat, serta berbagai macam peran dan hal-hal lahiriah yang kita buat. Sebab, kalau tidak hati-hati, itu semua akan menghalangi kita untuk mewartakan kebenaran dengan kerendahan hati, dan justru mendorong kita untuk mencari pujian dan pemuliaan diri sendiri. Padahal, diri pribadi kita dengan segala yang kita miliki dan kita buat, hendaknya hanya demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Doa: Tuhan, berilah kami kejujuran dan kerendahan hati agar melalui apa yang kami miliki dan kami lakukan, kami semakin memuliakan nama-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy