Kamis, 22 Januari 2015
Hari Biasa Pekan II (H).
Ibr. 7:25 - 8:6; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Mrk. 3:7-12.
"Orang banyak datang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
Massa atau orang banyak kadangkala membuat seorang pribadi yang
tergabung di dalamnya kehilangan identitasnya. Dalam suatu kelompok
massa, banyak orang seringkali anonim dan hanya ikut-ikutan. Hal ini
banyak terjadi, misalnya dalam pergerakan massa pada saat demo atau
unjuk rasa. Bagaimana dengan kelompok massa yang mengikuti Yesus ini?
Dari sekian banyak orang itu pasti ada juga yang hanya ikut-ikutan.
Sangat mungkin juga, mereka yang saat itu memuja-Nya, nanti juga
ikut-ikutan berteriak "salibkan Dia!". Namun, yang harus kita ingat,
meskipun kita berada dalam sekelompok banyak orang, Tuhan tetap mengenal
kita satu per satu, secara personal dan sungguh detail, luar dan dalam.
Bukankah jumlah rambut kepala kita saja Tuhan tahu, padahal kita sama
sekali tidak tahu (bdk. Mat 10:30). Oleh karena itu, meskipun kita hidup
dalam iman komunal, yakni iman Gereja Katolik, namun kita tetap harus
menghayati iman kita hayati secara personal juga. Kita tetap harus
mempunyai ruang dan waktu untuk berjumpa, berelasi dan berkomunikasi
secara personal dengan Tuhan, tanpa harus menyimpang atau meninggalkan
kebersamaan dan kesatuan kita dengan Gereja Katolik.
Doa: Tuhan, bantulah kami agar dalam kebersamaan dengan saudara/i kami
yang lain, kami tetap mempunyai relasi yang personal dengan-Mu. Amin.
#agawpr