Hari Biasa Pekan I
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Saya
sungguh merasa kagum dengan ritme hidup Yesus ini. Kendati Ia sangat
sibuk dan tentu saja juga mengalami kelelahan luar biasa, Ia tetap dan
selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Sepanjang hari, bahkan sampai
malam, Ia melayani banyak orang: mengajar, menyembuhkan dan mengusir
setan. Pagi-pagi benar, sebelum disibukkan kembali dengan berbagai macam
karya pelayanan-Nya, Ia pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Hal ini
seringkali amat lain dengan yang kita lakukan. Dengan alasan terlalu
sibuk dengan tugas, pekerjaan dan pelayanan, seringkali kehidupan doa
menjadi terabaikan. Apalagi kita sering bersembunyi dibalik ungkapan
"contemplatione in actione". Kita menganggap bahwa dengan bekerja
berarti kita sudah berdoa, kerja kita adalah doa kita. Memang ada
benarnya bahwa kerja kita adalah bagian dari doa. Tetapi hanya bagian,
bukan pengganti. Bagaimana pun juga kita tetap membutuhkan waktu, tempat
dan suasana khusus untuk berdoa, terbebas dari hiruk-pikuk kesibukan
kita. Semoga, teladan Yesus ini semakin menyadarkan kita.
Doa:
Tuhan, ingatkanlah kami selalu agar di tengah kesibukan kami, kami
selalu mencari waktu, tempat dan suasana untuk hening dan berdoa. Amin.
-agawpr-