"Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Kamis, 12 Februari 2015
Hari Biasa Pekan V


Kej. 2:18-25; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mrk. 7:24-30. 

"Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Dengan kata-kata "anjing" yang keluar dari mulut Yesus, kita tahu bahwa Ia tidak sedang misuh atau marah. Meskipun dikatakan bahwa sebenarnya Ia ingin berada di rumah tanpa diketahui siapa pun. Itu berarti, kedatangan perenpuan Siro-Fenisia tersebut, bisa dikatakan mengganggu ketenangan-Nya. Bisa jadi Yesus tidak berkenan. Namun, kalau melihat apa yang terjadi selanjutnya, lebih-lebih perempuan tersebut mendapatkan dari Yesus apa yang ia mohon, dapat dipastikan bahwa ungkatan "anjing" tersebut tidak keluar dari kejengkelan atau kemarahan. Maka hal ini tidak bisa kita jadikan sebagai pembenaran kalau suatu saat kita marah atau jengkel lalu keluar kata-kata yang sama. Pesan yang hendak disampaikan dalam Injil ini adalah mengenai iman dan kerendahan hati. Iman kita kepada Tuhan, yang seringkali terwujud dalam permohonan dan pengharapan kepada-Nya, haruslah kita hayati dalam kerendahan hati. Oleh karena itu, permohonan kita kepada Tuhan, hendaknya juga bukan sekedar berisi daftar kebutuhan-kebutuhan kita tetapi lebih-lebih sebagai ungkapan iman. Dengan kata lain, saya memohon kepada Tuhan bukan pertama-tama karena saya butuh ini dan itu tetapi karena saya beriman kepada Tuhan. 

Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk menghayati iman kami dalam kerendahan hati. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy