Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir
Ibr. 13:1-8; Mzm. 27:1,3,5,8b-9abc; Mrk. 6:14-29
Hari ini,
kita memperingati St. Paulus Miki, dkk., para martir di Jepang (1597).
Injil mengajak kita untuk merenungkan kemartiran St. Yohanes Pembaptis.
Muncul rasa kagum dalam diri saya terhadap mereka. Mereka sama sekali
tidak takut terhadap berbagai macam siksaan yang akhirnya menghantar
pada kematian. Beberapa martir di Jepang tersebut, sebelum dibunuh,
mengalami penderitaan yang luar biasa. Tubuh mereka disayat-sayat dan
diarak keliling kota untuk dipertontonkan kepada masyarakat, baru
akhirnya disesah dan disalibkan. Paulus Miki sendiri, dari atas salib
berkotbah untuk meneguhkan kawan-kawannya. Maka, tidak salah kalau
dikatakan bahwa Gereja kita tumbuh dan berkembang berkat para martir
yang rela menumpahkan darah demi iman. Tertullianus pernah menegaskan
bahwa "Darah para martir adalah benih Gereja". Pada zaman sekarang, kita
pun terus-menerus ditantang untuk menghayati semangat kemartiran ini
demi semakin berkembangnya Gereja. Mungkin, kita tidak harus menumpahkan
darah dan mengorbankan hidup kita, tetapi untuk menjadi orang Katolik
yang sungguh militan, kita pun harus berani berkorban banyak hal.
Doa: Tuhan, berilah kami kemampuan dan keberanian untuk berkorban supaya kami dapat menjadi pengikut-Mu yang sejati. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami kemampuan dan keberanian untuk berkorban supaya kami dapat menjadi pengikut-Mu yang sejati. Amin. -agawpr-