"Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia"

Rabu, 04 Februari 2015
Hari Biasa Pekan IV
    
Ibr. 12:4-7,11-15; Mzm. 103:1-2,13-14,17-18a; Mrk. 6:1-6.

"Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia"

Selama kurang lebih 30th, Yesus hidup di Nazaret. Mungkin sebagai tukang kayu seperti Yusuf, ayah-Nya. Maka, orang-orang Nazaret mengenal-Nya sebatas sebagai anak seorang tukang kayu. Tidak lebih. Sebelum Ia datang ke Nazaret, mungkin mereka sudah mendengar kabar tentang apa yang Ia buat di tempat-tempat lain. Mereka penasaran. Lalu, ketika Yesus pulang kampung dan mengajar di sinagoga, mula-mula mereka takjub. Sayang, mereka tidak menyukuri ketakjuban mereka tetapi malah mengorek-ngorek masa lalu-Nya sehingga muncul kekecewaan. Inilah point permenungan saya. Seringkali, kita mudah merasa kecewa dengan masa lalu kita sendiri atau terlalu menaruh perhatian pada masa lalu orang lain. Akibatnya, kita menjadi kurang mensyukuri apa yang ada sekarang. Padahal, saat ini sudah banyak perubahan dan kemajuan. Demikian juga orang lain tersebut sudah berkembang pesat. Masa lalu memang merupakan bagian dari sejarah hidup kita, namun kalau ada hal-hal yang kurang baik, lalu kita terlalu kecewa atau meratapinya, kita tidak akan bisa berkembang secara optimal. Maka, jauh lebih penting kita fokus pada apa yang sedang kita hadapi seraya menyadari kehadiran Tuhan dan takjub akan karya-karya-Nya dalam hidup kita.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk fokus pada apa yang sedang kami hadapi sekaligus menyadari kehadiran-Mu yang senantiasa berkarya dalam diri kami. Amin. -agawpr-
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy