Jumat, 13 Februari 2015
Hari Biasa Pekan V
Ingatlah akan gambar Allah, sebab menurut itu kamu diciptakan. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 32:1)
Berbahagialah orang bila dosanya diampuni, dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, berkenanlah mengucapkan Sabda pengampunan-Mu, bila kami mengakui dan menyesali dosa kami. Jadikanlah kami orang yang penuh amal baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
Hari Biasa Pekan V
Ingatlah akan gambar Allah, sebab menurut itu kamu diciptakan. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 32:1)
Berbahagialah orang bila dosanya diampuni, dan kesalahannya dihapus oleh Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, berkenanlah mengucapkan Sabda pengampunan-Mu, bila kami mengakui dan menyesali dosa kami. Jadikanlah kami orang yang penuh amal baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)
"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (7:31-37)
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kalau
kita membaca Injil dan mengikuti jejak langkah Yesus, kita akan
menemukan kesimpulan bahwa di mana pun berada, Dia pasti menjadikan
segala-galanya baik. Hanya ada di satu tempat, di mana tidak tejadi
demikian, yakni saat Ia pulang kampung dan orang-orang sekampung-Nya
menolak Dia sehingga Ia tidak membuat banyak mukjizat. Di tempat-tempat
lain, Ia menjadikan segala-galanya baik_ menyembuhkan orang sakit,
membangkitkan orang mati, meredakan angit ribut dan badai lautan,
mengusir roh-roh jahat, dll. Oleh karena itu, marilah kita memperteguh
iman dan memperkuat harapan kita bahwa bersama Yesus, segala sesuatunya
pasti baik adanya. Di mana ada Yesus, pasti ada kebaikan. Kalau kita
bersama Yesus, berarti kita juga melakukan hanya yang baik. Dalam Yesus,
kita juga mampu memukan hal baik atau sisi positif dari setiap
pengalaman kita yang tampaknya tidak baik (derita, penyakit, kematian,
kegagalan, dll).
Doa:
Tuhan, semoga kami selalu membuka diri untuk melangkah ke mana pun
bersama-Mu agar kami mampu untuk selalu menemukan dan melakukan hanya
yang baik. Amin. -agawpr-
Allah Bapa yang Mahabaik, Putra-Mu telah menyebarkan kebaikan ke mana-mana: orang tuli dibuat-Nya mendengar, orang bisu berbicara. Kami mohon, semoga kami mewartakan nama-Mu kepada siapa pun di sekitar kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.