Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Penjelasan makna "AMIN" seturut KGK
1062 Perkataan Ibrani "Amin" berhubungan dengan akar kata yang sama seperti kata "percaya". Dan akar kata itu berarti keteguhan, keandalan, kesetiaan. Dengan demikian orang mengerti bahwa Amin BERARTI KESETIAAN ALLAH TERHADAP KITA DAN KEPERCAYAAN KITA KEPADA-NYA. 214
1063 Dalam Kitab nabi Yesaya terdapat ungkapan "Allah kebenaran" (secara harfiah "Allah Amin"), artinya Allah yang setia kepada janji-janji-Nya: "Orang yang hendak mendapat berkat di negeri akan memohon berkat demi Allah yang setia dan orang yang hendak bersumpah di negeri akan bersumpah demi Allah yang setia" (Yes 65:16). Tuhan kita sering memakai perkataan "Amin" Bdk. Mat 6:2.5.16., sering diulang Bdk. Yoh 5:19., untuk menekankan ajaran-Nya yang dapat diandalkan, dan wewenang yang berdasarkan kebenaran Allah. 215
1064 Dengan demikian "Amin" pada akhir syahadat menanggapi dan memperkuat lagi dua kata pertama - "Aku percaya" - : percaya berarti mengatakan Amin pada kata-kata, janji-janji, perintah-perintah Allah, secara penuh mengandalkan Dia, yang adalah Amin dari cinta yang tidak terbatas dan kesetiaan yang sempurna. Hidup keseharian Kristen lalu merupakan "Amin" atas "Aku percaya" dari pengakuan iman Pembaptisan kita.
1065 Yesus Kristus sendiri adalah "Amin" (Why 3:14). Ia adalah Amin dari cinta Bapa yang definitif terhadap kita; Ia mengambil alih dan menyelesaikan Amin kita kepada Bapa: "Sebab Kristus adalah 'Ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan 'Amin' untuk memuliakan Allah" (2 Kor 1:20).
Sesuai penjelasan KGK, kata "AMIN" mempunyai makna yang dalam dan tidak boleh digunakan sembarangan.
Sementara di medsos-medsos seringkali ada posting berupa gambar ataupun tulisan yang disertai permintaan untuk memberikan komen dengan kata "AMIN" dan seringkali pula disambut oleh netizen dengan memberikan komen yang diminta tanpa mereka memahami betul arti gambar dan posting tersebut.
Oleh karena itu pula mengapa umat Katolik juga dilarang mengikuti peribadatan agama lain.
Dalam peribadatan, umumnya setelah pengucapan doa jemaat serentak mengucapkan "AMIN", sementara bisa terjadi isi doa tersebut bertentangan dengan iman Katolik.
Jika ikut mengucapkan "AMIN" berarti mengakui dan percaya akan isi doa yang bertentangan dengan iman Katolik dan otomatis juga berarti telah menyangkal iman.
Maka bersikaplah kritis dan tidak mudah begitu saja mengikuti permintaan-permintaan yang tidak jelas untuk mengucapkan kata "AMIN"
CATATAN : Tulisan ini tidak meminta komentar "AMIN"
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati