Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Yeh. 18:21-28; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Mat. 5:20-26.
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
Memelihara kebencian, dendam dan permusuhan dengan orang lain itu
sungguh sangat merugikan. Paling tidak, kita tidak akan bisa hidup
dengan damai. Hati dan pikiran kita pernah bisa tenang karena setiap
saat akan selalu terlintas godaan bagaimana bisa melampiaskan kebencian
dan membalas dendam. Lalu, kalau suatu saat kita harus bertemu atau
berdekatan dengan orang yang kebetulan sedang kita musuhi atau tidak
kita sukai, kita pun makin tersiksa. Itu semua baru siksaan yang kita
alami dalam level relasi kita dengan orang lain, belum dengan Tuhan. Dan
dalam hal ini Tuhan menegaskan bahwa permusuhan, kebencian dan
perseteruan dengan sesama yang kita ciptakan dan sengaja kita pelihara
sangat mengganggu relasi kita dengan Tuhan. Kita tidak akan bisa berdoa
dengan baik, tenang dan damai. Persembahan yang kita hunjukkan
kepada-Nya pun tidak akan diterima-Nya sebagai persembahan yang suci dan
murni. Oleh karena itu, Tuhan menekankan pentingnya kita berdamai
dengan sesama kita. Kiranya hal ini bisa kita jadikan sebagai salah satu
pertobatan konkret kita di masa prapaskah ini: berdamai dengan semua
orang, mau memohon maaf dan juga mau memberi maaf.
Doa: Tuhan, anugerahilah kami hati dan sikap yang cinta damai dengan siapa pun. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, anugerahilah kami hati dan sikap yang cinta damai dengan siapa pun. Amin. -agawpr-