Hari Minggu Prapaskah V
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33
"Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!"
"Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!"
Dalam keadaan bahaya, orang biasanya
memohon bantuan agar diselamatkan. Doa-doanya pun juga berisi permohonan
agar selamat. Mungkin, disertai juga dengan beberapa janji/nazar. Lain
halnya dengan Yesus. Berhadapan dengan penderitaan, Ia tidak mohon agar
diselamatkan tetapi justru mohon agar nama Allah Bapa dimuliakan. Apapun
yang terjadi, Dia siap menghadapinya, asal Bapa-Nya dimuliakan dan
manusia diselamatkan. "Gloria Dei, homo vivens", kata St. Ireneus
(Kemuliaan Allah adalah manusia yang hidup). Allah dimuliakan kalau
kehidupan manusia dilestarikan. Itulah makanya, manusia yang semestinya
binasa karena dosa, ditebus oleh Kristus agar dapat menerima anugerah
kehidupan abadi. Kita pun tidak hanya mendapatkan teladan dari Yesus
tentang orientasi hidup yang tertinggi, yakni demi kemuliaan Allah dan
kesejahteran sesama - kendati jalan yang harus ditempuh adalah jalan
derita dan pengorbanan - tetapi mendapatkan jaminan hidup. "Apabila Aku
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
Yesus ditinggikan di atas kayu salib dan dengan demikian nama Allah
dimuliakan. Kita pun ditarik untuk datang dan beriman kepada-Nya
sehingga menerima buah-buah penebusan-Nya.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu memuliakan nama-Mu melalui hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu memuliakan nama-Mu melalui hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-