Hari Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)
Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Sejak Jumat Agung yang lalu kita telah menjalani Novena Kerahiman Ilahi. Hari ini, pada Minggu Paskah II ini, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Allah Bapa yang maharahim telah menyerahkan Putera Tunggal-Nya kepada kita dan menjadi senasib dengan kita, yakni mengalami penderitaan dan kematian, meskipun Ia sama sekali tidak berdosa. Sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus itulah puncak dari kerahiman Allah bagi kita. Sebab, kematian-Nya membebaskan kita dari kematian kekal akibat dosa dan kebangkitan-Nya menganugerahkan hidup baru kepada kita. Sebagai orang yang baru saja merayakan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, kita diharapkan sungguh-sungguh menyadari dan mengimani kerahiman Allah ini, kemudian mensyukurinya serta membagikan kepada sesama. Dengan kerahiman Tuhan, maka kita pun mengalami hidup dalam damai sejahtera, dalam suasana syalom, dalam keadaan terjamin keselamatan kita. Namun, kita pun juga diutus. Sebagaimana Kristus diutus untuk mewujudnyatakan kerahiman Allah bagi kita, kita pun diutus oleh Kristus untuk menghadirkan kerahiman-Nya kepada sesama, yakni dengan saling mengampuni (bdk. Yoh 20,23).
Doa: Tuhan yang maharahim, bantulah kami untuk menghadirkan kerahiman-Mu kepada sesama kami. Amin. -agawpr-