Hari Kamis dalam Oktaf Paskah
Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48
Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Tuhan
kita bukanlah Tuhan yang jauh tetapi Tuhan yang amat dekat dengan kita.
Ia berkenan ditemui oleh siapa pun yang mencari-Nya. Ia senantiasa
hadir dan menyertai kita sepanjang hari, kendati tanpa kita sadari dan
kita kenali. Kita harus meluangkan waktu secara khusus untuk menyadari
kehadiran-Nya, misalnya dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci. Kitab
Suci merupakan sarana yang amat penting bagi kita untuk semakin
mengenal Tuhan. Kitab Suci bukan hanya tulisan yang berbicara tentang
Tuhan, tetapi Tuhan sendiri yang berbicara kepada kita. Maka, St.
Hirominus mengatakan, "Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal
Kristus". Namun, untuk mengenal Tuhan melalui Kitab Suci, seringkali
juga tidak mudah mengingat ada bagian-bagian tertentu dalam Kitab Suci
yang sulit kita mengerti. Untuk itulah, kita secara mutlak membutuhkan
rahmat Tuhan dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci. Rahmat itu kita
butuhkan untuk membuka pikiran kita sehingga kita mergerti apa yang kita
baca dan renungkan. Dengan kata lain, Kitab Suci haruslah kita baca dan
kita renungkan selalu dalam doa, sebagaimana ditegaskan oleh Origenes
bahwa "Hanya mereka yang berdoa tanpa putus-putusnya dapat berharap
untuk sampai pada pemahaman akan Sabda Tuhan".
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin mampu menjadikan Kitab Suci sebagai sarana untuk semakin mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin mampu menjadikan Kitab Suci sebagai sarana untuk semakin mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-