Kamis, 02 April 2015
Kamis Putih, Peringatan Perjamuan Tuhan
Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15;
"Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu"
Kemana-mana, Yesus dan para murid, hampir selalu berjalan kaki atau naik
perahu. Rasanya, mereka juga tidak mengenakan sepatu tertutup tetapi
hanya sandal terbuka, bahkan mungkin tanpa alas kaki. Dengan demikian,
kaki mereka tentu cukup kotor, bahkan paling kotor dibandingkan dengan
bagian tubuh yang lain. Selain itu, bisa jadi kaki mereka tidak hanya
kotor tetapi juga berbau tidak enak. Maka, dengan tindakan Yesus yang
membasuh, Ia tidak hanya membuat kaki para murid menjadi bersih tetapi
juga tidak berbau, bahkan malah berbau harum. Inilah peyalanan yang
sesungguhnya. Pelayanan bukanlah untuk mendapatkan upah, popularitas,
pujian, prestasi ataupun keuntungan pribadi yang lain tetapi
sungguh-sungguh demi kebaikan orang yang kita layani. Sejalan dengan
itu, orang yang suka menjadikan atau menjaga agar nama orang lain tetap
bersih serta semakin mengharumkannya, misalnya dengan memberikan pujian,
penghargaan, ucapan selamat, dll., tentu lebih mudah untuk melayani
secara tulus. Sebaliknya, orang yang suka menjatuhkan atau
menjelek-jelekkan orang lain dengan berbagai rerasanan atau gosip,
biasanya sulit untuk melayani dengan tulus. Perbuatan baik yang
dilakukan cenderung untuk mencari muka dan mendapatkan popularitas serta
keuntungan diri sendiri. Inilah salah satu pesan pelayanan pada hari
Kamis Putih yang bisa kita hayati. Selamat memasuki Tri Hari Suci.
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi pelayan yang tulus dan rendah hati. Amin. -agawpr-