Kamis, 30 April 2015
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20.
Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Mengacu
pada kiasan yang dipakai Daud terhadap Ahitofel (Mzm 41,10), kita dapat
memaknai tindakan mengangkat tumit sebagai tindakan pengkhianatan.
Dalam Mazmur tersebut, Daud berbicara tentang temannya yang berkhianat
dengan mengatakan, ”[Ia] telah menaikkan tumitnya terhadap aku.” Oleh
karena itu, kita dapat memaknai kata-kata Yesus dalam Injil hari ini
sebagai ungkapan yang menunjuk pada tindakan pengkhiantan Yudas
Iskariot. Ia, yang telah dipilih menjadi salah dari dari keduabelas
murid-Nya dan setiap saat makan roti bersama-Nya, akan tampil sebagai
pengkhianat. Hal ini terbukti dengan tindakannya yang menjual dan
menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Dalam arti tertentu, penghianatan
Yudas ini, kadang juga kita lakukan. Setiap hari atau setiap Minggu,
kita makan roti Ekaristi, yakni tubuh Kristus sendiri. Namun,
kadang/sering terjadi, kita "menjual" Tuhan untuk sekedar mendapatkan
kesenangan sesaat yang tidak seberapa. Kalau Yudas menjual Yesus seharga
30 dinar, yakni harga seorang budak, seringkali kita juga memperlakukan
Tuhan sebagai "budak" yang kita suruh-suruh dan kita dikte untuk
melakukan dan memberi ini dan itu sesuai dengan keinginan kita. Dengan
berbuat dosa, kita pun menyerahkan Yesus untuk disalib, sebab salib yang
dipanggul-Nya tidak lain adalah beban dosa-dosa kita.
Doa:
Tuhan, kasihanilah kami, orang yang tidak tahu diuntung ini. Engkau
senantiasa menyediakan santapan bagi kami, tetapi dengan mudah kami
sering menghianati-Mu. Maka, berilah kami rahmat pertobatan. Amin.
-agawpr-