| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru

Senin, 01 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir


Tob. 1:1a,2a,3;2:1b-8; Mzm. 112:1-2,3-4,5-6; Mrk. 12:1-12.

Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru

St. Yustinus Martir, yang kita peringati hari ini, merupakan satu satu martir Gereja awal. Dalam salah satu bukunya "Dialog dengan seorang Yahudi, Trifone", dia menegaskan: "Meskipun kami orang-orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, diserahkan sebagai mangsa binatang buas, atau disiksa dengan api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh." Kata-kata Yustinus ini menegaskan kembali apa yang sudah dikatakan Yesus kepada : "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru". Yesus yang telah dibuang (=ditolak) dan disalibkan oleh orang Yahudi, telah menjadi batu penjuru (=juru selamat) bagi banyak orang. Iman Yustinus sendiri adalah salah satu benih yang tumbuh, berkembang dan berbuah berkat darah Kristus yang ditumpahkan di kayu salib. Pada gilirannya, darah Yustinus dan para martir lain, yang dibunuh dengan cara disesah dan dipenggal kepalanya di Roma pada tahun 165, semakin menyuburkan pertumbuhan benih-benih iman kristiani, tidak hanya secara kuantitas maupun kualitas. Semoga, di tengah aneka macam tantangan dalam menghayati iman kristiani pada zaman modern sekarang ini, kita tetap berjuang untuk mempunyai kualitas iman yang baik. Dan dengan kualitas iman kita yang baik itu, kita bersaksi sehingga harapannya kuantitas pengikut Kristus juga semakin berkembang.

Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mempunyai kualitas iman yang baik. Amin. -agawpr-

Senin, 01 Juni 2015 Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

Senin, 01 Juni 2015
Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir
   
“Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau dibuang ke moncong-moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh.” (St. Yustinus Martir, ANF 1:168)

   
Antifon Pembuka (Mzm 118:85,46)

Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak mempedulikan perintah-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu, aku tidak malu di hadapan para raja.

The wicked have told me lies, but not so is your law: I spoke of your decrees before kings, and was not confounded


Doa Pagi


Allah Bapa Sumber Hikmat Kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu, kepada Santo Yustinus, Martir. Pada hari peringatannya ini kami mohon, berilah kami kekuatan agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami dari-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dan mazmur tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Para Martir, misalnya: 1Kor 1:18-25, Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 5b, Mat 5:3-19
   
Bacaan dari Kitab Tobit (1:1-3, 2:1b-8)    
     
"Tobit lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja."
     
Aku, Tobit, menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur, ke kota Niniwe. Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh Minggu, disajikan kepadaku suatu jamuan makan yang baik. Aku pun telah duduk untuk makan. Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan. Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia, “Nak, pergilah, dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat akan Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan. Aku hendak menunggu, hingga engkau kembali.” Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia, “Pak!” Sahutku, “Ada apa, nak?” Jawabnya, “Salah seorang dari bangsa kita telah dibunuh. Ia dicekik dan dibuang di pasar. Jenazahnya masih ada di situ!” Aku meloncat berdiri, dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Jenazah itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti. Kemudian aku pulang, kubasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati. Maka teringatlah aku akan sabda yang diucapkan Nabi Amos mengenai kota Betel, “Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratapan!” Lalu menangislah aku. Setelah matahari terbenam aku pergi menggali liang, lalu jenazah itu kukuburkan. Para tetangga menertawakan daku, katanya, “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan jenazah lagi!” Tetapi Tobit lebih takut kepada Allah daripada kepada Raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah, ia kan dikenang selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Why 1:5a)
Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)
   
"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."
   
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

  
Tobit pada bacaan pertama termasuk orang yang berani tampil beda, terutama dalam hal kebajikan dan kesalehan. Ketika ia mau makan enak, ia malah menyuruh anaknya mencari orang miskin untuk diajak makan bersama; kemudian ia meninggalkan sajian makanan enak itu karena mau menguburkan orang mati dulu. Orang-orang menertawakannya. Meskipun tindakan Tobit dapat membahayakan jiwanya karena hukuman raja, Tobit lebih takut pada Allah. Inti pesannya: ketakutan, kesetiaan, dan ketakwaan Tobit begitu dalam dan besar kepada Tuhan sehingga hal-hal lainnya tidak ia takuti.

Tobit adalah tokoh teladan iman yang istimewa. Yang lebih istimewa adalah Yesus Kristus yang dalam perumpamaan dilukiskan sebagai Putra Tunggal sang empunya kebun anggur, yaitu Allah, yang rela dan mau mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. (EM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Bdk. 1Kor 2:2)

Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

I resolved to know nothing while I was with you except Jesus Christ, and him crucified

Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Minggu, 31 Mei 2015
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  


Ul. 4:32-34,39-40; Mzm. 33:4-5,6,9,18-19,20,22; Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20

Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Rumusan kata-kata dalam pembaptisan merupakan salah satu ungkapan iman Gereja yang paling awal akan Allah Tritunggal. Dan sampai sekarang, Gereja masih tetap mempertahankan rumusan ini. Baptisan dinyatakan sah oleh Gereja Katolik kalau dilakukan dengan menyebut nama Allah Tritunggal: "Aku membaptis kamu, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus". Bagi sebagian besar dari kita, mungkin iman akan Allah Tritunggal ini tidak mudah untuk dipahami, apalagi diterangkan kepada orang lain. Ketika St. Agustinus ingin sungguh-sungguh memahami misteri Allah Tritunggal ini, ia diingatkan melalui penampakan seorang anak kecil yang mengatakan, "Otakmu terlalu kecil untuk memahami misteri tentang Allah yang mahabesar. Ibarat kamu hendak memasukkan air laut dalam botol atau dalam lubang yang kamu buat di pinggir pantai. Tidak mungkin!" Menyadari akan hal ini, maka yang bisa kita mengerti dan sebaiknya juga kita imani sungguh-sungguh adalah bahwa Allah sangat mengasihi kita sebab "Allah adalah kasih" (1Yoh 4,8). Dan Allah itu adalah Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus, sebagai satu kodrat tiga pribadi. Maka, St. Agustinus pun menegaskan bahwa konsep tentang Tritunggal seluruhnya didasarkan pada relasi cinta kasih timbal-balik antara ketiga pribadi Allah Tritunggal. Allah Bapa mengasihi Allah Putra, Allah Putra mengasihi Allah Bapa, dan Roh Kudus itulah cinta kasih timbal-balik antara Bapa dan Putra sekaligus ikatan kekal yang mempersatukan ketiganya. Namun, cinta kasih timbal-balik antar pribadi-pribadi Tritunggal itu tidak hanya eksklusif antar mereka saja tetapi juga diwahyukan kepada kita, manusia. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3,16). Namun, meski hanya Allah Putra yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita (berikarnasi), ketiga pribadi Tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiganya selalu betindak bersama sejak penciptaan sampai penyelamatan, kendati masing-masing mempunyai peran yang khas. Bapa menghendaki dan merencanakan penyelamatan bagi kita, Putra melaksanakan dan menggenapinya, Roh Kudus meneruskan dan menjamin keberlangsungan penyelamatan untuk selama-lamanya (bdk. Lumen Gentium 2-4). 

Doa: Tuhan, kami telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Semoga, kami sungguh-sungguh mengimani-Mu sebagai Allah Tritunggal, kendati tidak mudah bagi kami untuk memahaminya. Amin. -agawpr-

Minggu, 31 Mei 2015 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 31 Mei 2015
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putra, Putra yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putra adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). (Katekismus Gereja Katolik, 253)


Antifon Pembuka

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.

Doa Pagi


Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)
   
 
"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"
    
Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)
    
"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"
       
Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:16-20)
     
"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
          
Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
KESATUAN KASIH ALLAH TRITUNGGAL

Pada hari ini Gereja merayakan hari raya Tritunggal Mahakudus. Perayaan ini adalah bagian inti dari iman Kristiani. Kita percaya pada satu Allah dengan tiga pribadi yang berbeda, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Menurut Katekismus Gereja Katolik dikatakan bahwa pengakuan iman ini pertama kali diucapkan pada saat Pembaptisan. Jadi, pengakuan iman adalah pengakuan Pembaptisan karena Pembaptisan dilakukan dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (Mat 28:19). Maka, kebenaran-kebenaran iman yang diakui waktu Pembaptisan disusun sesuai hubungannya dengan Tiga Pribadi Tritunggal Mahakudus (KGK, 189). Dengan dasar ini, maka setiap hari kita selalu menyapa Tritunggal dalam doa-doa kita, khususnya saat membuat Tanda Salib.

Saudara-saudara, iman akan Tritunggal Mahakudus adalah iman akan satu Allah. “Hanya Tuhan Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain” (Ul 4:39). Namun, Allah yang tunggal itu terdiri atas tiga pribadi, yaitu: Allah Bapa (Pribadi pertama), Allah Putra (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga). Ketiga pribadi tersebut merupakan satu kesatuan (Yoh 5:7). Yesus menunjukkan persatuan yang tak terpisahkan dengan Allah Bapa, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30); “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14:9). Allah Bapa sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih, yaitu pada waktu pembaptisan Yesus (Luk 3:22) dan waktu Yesus dimuliakan di atas Gunung Tabor (Mat 17:5).

Selain menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang dijanjikan-Nya kepada para murid dan disebut-Nya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa (Yoh 15:26). Roh Kebenaran ini adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah Kebenaran. Yesus menegaskan kembali pada pesan terakhir-Nya sebelum naik ke surga, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus…” (Mat 28:18-20).

Kesatuan Bapa, Putra dan Roh Kudus yang adalah tiga Pribadi Allah yang Tunggal, didasari oleh kasih yang sempurna demi keselamatan manusia. Karena kasih-Nya yang begitu besar, Allah Bapa menciptakan manusia dan menghendaki agar manusia ciptaan-Nya itu selamat (bdk. LG, 2). Kenyataannya, manusia jatuh ke dalam dosa yang menyebabkan kematian dan manusia tidak dapat mengatasinya. Namun, kasih Allah tetap berlaku. Ia tetap menghendaki keselamatan bagi manusia. Oleh karena itu, Bapa mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk menebus manusia. Melalui wafat dan kebangkitan Yesus, Sang Allah Putra, terlaksanalah karya penyelamatan umat manusia (bdk. LG, 3). Sesudah Yesus bangkit dan naik ke surga, diutuslah Roh Kudus untuk meneruskan karya keselamatan Allah dengan membimbing peziarahan hidup kita menuju keselamatan abadi (bdk. LG, 4).

Oleh karena itu, merayakan Tritunggal Mahakudus berarti merayakan dan mengalami misteri kasih Allah yang Tunggal demi keselamatan kita. Karya keselamatan itu, direncanakan dan dikehendaki oleh Allah Bapa, dilaksanakan oleh Allah Putra, dan diteruskan serta dijamin oleh Allah Roh Kudus. Demikianlah, ketiga pribadi Tritunggal mewahyukan Diri masing-masing dalam tugas yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan karena ketiganya merupakan satu kesatuan.

Perintah Yesus hari ini untuk pergi, menjadikan semua bangsa murid-Nya, dan membaptis dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, tidak perlu ditafsirkan sebagi perintah untuk “mempertobatkan” atau menjadikan semua orang menjadi Katolik. Tidak. Tetapi, perintah ini dapat dimengerti, misalnya, “Kalian akan pergi ke mana-mana dan menjumpai berbagai macam orang; perlakukanlah mereka itu sebagai murid-Ku!”

Jadi, tekanannya adalah agar kita memperlakukan semua orang sebagai sesama murid. Dengan demikian, kita selalu terbuka untuk saling belajar bagaimana menjadi murid yang baik dengan hidup yang benar dan suci. [Santo/RUAH]

Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.

“Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah” (St. Agustinus)

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"

Sabtu, 30 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII        
    
Sir. 51:12-20;  Mzm. 19:8,9,10,11; Mrk. 11:27-33

 
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"


Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua mempertanyakan kuasa dan otoritas Yesus. Tentu tidak seorang pun di antara kita yang meragukan kuasa Tuhan. Kita semua mengakui dan mengimani Tuhan, bukan hanya sebagai Dia yang berkuasa tetapi Mahakuasa. Namun, benarkah kita sudah sungguh-sungguh menghayatinya? Artinya, apakah kita sudah sepenuhnya menyerahkan diri untuk dikuasai oleh-Nya? Rasanya belum. Kadangkala, kita justru mengabaikan Tuhan dan ingin melepaskan diri dari-Nya dengan mengikuti kenginginan dan kesenangan kita sendiri. Ketika sedang menghadapi persoalan hidup yang pelik dan merasa seolah-olah Tuhan tidak segera memberi pertolongan, kita pun mungkin meragukan kekuasaan-Nya. Dalam berusaha, ketika kita merasa mampu, entah secara fisik, sosial atau ekonomi, kadang kita juga terlalu mengandalkan diri sendiri dan kurang mengandalkan kuasa Tuhan. Ketika sedang dipercaya untuk memegang peranan penting atau sebagai pemimpin, kadang kita juga cenderung memerintah dengan kekuasaan kita sendiri, bukan dengan kekuasaan Tuhan yang lemah lambut, rendah hati dan penuh semangat pelayanan. Terhadap alam semesta, kadang kita juga cenderung untuk menguasai dan mengeksploitasinya, bukan mencintai, memelihara dan melestarikannya sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan. Terhadap sesama, kadang kita juga mengambil alih kekuasaan Tuhan, misalnya dengan menghakimi mereka. Untuk itu, marilah kita kembali menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan sehingga kita semakin berserah pada kemahakuasan-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk senantiasa menyerahkan diri sepenuhnya pada kemahakuasaan-Mu, baik atas diri kami maupun atas seluruh alam semesta. Amin. -agawpr-

Sabtu, 30 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Sabtu, 30 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII
       
 Dalam gereja yang telah dipersembahkan atau diberkati secara legitim, dapat dilaksanakan semua kegiatan ibadat ilahi, dengan tetap menghormati hak-hak paroki. Hendaknya semua orang yang bersangkutan berusaha agar di gereja-gereja dipelihara kebersihan dan keindahan yang layak bagi rumah Allah dan agar segala sesuatu yang tidak cocok dengan kesucian tempat itu dijauhkan dari padanya. (Kitab Hukum Kanonik, 1219-1220 § 1)
  
Antifon Pembuka (Mzm 19:9)

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan menggembirakan semua orang yang membuka hatinya terhadap sabda-Mu. Kami mohon, semoga daya pembebasan-Mu menguasai diri kami serta menjadikan kami orang-orang yang berkenan di hati-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 
Pencarian dan pelaksanaan kebijaksanaan Firman Tuhan membuat hidup seseorang menjadi lebih tenang dan damai. Semakin dia mencari, dia juga semakin banyak ditunjukkan kepadanya nilai-nilai kebijaksanaan. Ini semua menjadi sumber syukur dan pujiannya kepada Tuhan.
   
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (51:12-20)
    
"Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan."
     
Aku hendak bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, dan memuji nama Tuhan. Pada masa mudaku, sebelum mengadakan perjalanan, kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku. Kebijaksanaan itu telah kumohon di depan Bait Allah, dan akan kukejar sampai akhir hidup. Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya. Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku. Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku. Oleh karena aku berniat mengamalkannya, maka dengan rajin kucari yang baik, dan aku tidak dikecewakan. Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke surga, dan aku menyesal karena belum cukup tahu akan kebijaksanaan. Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.11; Ul: 9a)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:16a,17c)
Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
   
Tindakan Yesus mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah mendapat tentangan dari para pemimpin agama Yahudi. Mereka tidak mengakui otoritas yang dibawa oleh Yesus untuk mengembalikan fungsi Bait Allah sebagai tempat untuk berdoa dan beribadah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)
      
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
    
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana Kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’. Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka mereka menjawab kepada Yesus, “Kami tidak tahu.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
     
Kuasa Yesus untuk melakukan pembersihan Bait Allah tidak dapat dipahami para imam, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua karena mereka adalah hamba uang. Yang mereka pikirkan di sekitar Bait Allah ialah uang. Yesus berkuasa melenyapkan praktik kejahatan di tempat suci. Mari kita tidak menjadikan tempat suci sarang perdagangan. Kita punya kuasa untuk membersihkannya.
    
Antifon Komuni (Mzm 53:5-6)
 
Aku akan memuji Engkau seumur hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
     
 Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, Yesus Putra-Mu telah Kauutus memberi kesaksian dengan penuh kuasa. Kami mohon berilah kami Roh-Nya agar kami pun dapat memberi kesaksian dengan tabah dan penuh wibawa yang berasal dari pada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    

“Rosario merupakan doa kontemplatif yang sangat indah. Tanpa dimensi kontemplatif ini, doa Rosario akan kehilangan maknanya” (St. Yohanes Paulus II)

 
RUAH

Waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

Jumat, 29 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII 
  

Sir. 44:1,9-13; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a; Mrk. 11:11-26.

Waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

Pohon ara merupakan salah satu pohon buah musiman, seperti hanya durian dan rambutan. Mereka tidak berbuah sepanjang tahun tetapi hanya pada musim atau saat tertentu. Dengan demikian, memang terkesan agak aneh kalau Yesus mencari buah ara pada saat tidak sedang musim buah ara. Namun, kalau kita ingat bahwa Yesus "Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap" (Yoh 15,16), kita akan dapat memahaminya dengan baik. Di balik kekecewaan-Nya terhadap pohon ara yang hanya berbuah secara musiman, Yesus menghendaki agar kita mampu menghasilkan buah setiap saat. Ia mengharapkan agar kita tidak seperti pohon buah musiman, yang menghasilkan buah hanya pada musim tertentu, tetapi kapan pun dan di mana pun hendaknya kita mampu menghasilkan buah. Konkritnya, kita diharapkan berbuat baik dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, kapan pun, di mana pun dan untuk siapa pun; bukan hanya di saat dan tempat tertentu serta bukan hanya dengan orang-orang tertentu saja. Itulah yang disebut cinta tak bersyarat sebagaimana Tuhan mengasihi kita setiap saat dan tanpa syarat apa pun juga.

Doa: Tuhan berilah kami rahmat-Mu, agar kami mampu menghasilkan buah secara tetap, yakni dengan berbuat baik dan mengasihi setiap saat dan tanpa syarat. Amin. -agawpr-

Jumat, 29 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Jumat, 29 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII 
  
Misteri Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa bebas melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga kekudusannya dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya, siapa saja yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus Romawi, yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi kelaparan dan kehausan akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa ini, perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk reksa pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar; sebaliknya. Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta kekayaan dan warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang sewenang-sewenang itu bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati, melainkan melanggar hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang adalah pengukapan hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata tertibnya, pada akhirnya sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang merusak dan menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)


Antifon Pembuka (Mzm 149:1)

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya

Doa Pagi

Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
    
 
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
    
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:11-26)
    
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
       
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut”, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Markus mengalamatkan Injil yang ditulisnya bagi komunitas Yunani dan bangsa-bangsa lain yang berbahasa Yunani di Kekaisaran Romawi. Melalui perikop ini, Markus mengingatkan pembacanya agar tidak mengulangi kesalahan komunitas Yahudi yang menolak Yesus Kristus. Mereka menutup diri terhadap wahyu Allah sehingga gagal melihat kehadiran Yesus sebagai representasi Allah (bdk. Yoh. 1:11). Mereka ibarat pohon ara yang rimbun, tetapi miskin buah.

Wahyu Allah, yakni Kristus, dapat dikenali baik melalui iman yang murni, yang membuat kita percaya akan penyertaan Allah. Iman itu harus selalu dipupuk dengan doa. Dan doa harus mencakup kesediaan kita untuk berdamai dengan sesama, seperti Allah yang akan selalu mengampuni salah dan dosa manusia. Iman akan menjaga kita tetap setia pada perjanjian Allah, dan membuat kita menjadi umat kesayangan yang dimuliakan Allah.

Tuhan Yesus Kristus, tambahkanlah selalu imanku; iman yang memampukan aku untuk hidup dalam kebersamaan dengan semua makhluk yang berkehendak baik. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)


Antifon Komuni (Mrk 11:24)

Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Kamis, 28 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 42:15-25; Mzm. 33:2-3,4-5,6-7,8-9; Mrk. 10:46-52.

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Bartimeus adalah seorang pengemis buta. Kepada banyak orang lain yang lewat, ia meninta sedekah, yang biasannya berupa uang atau mungkin juga makanan. Namun, ketika Yesus yang lewat, ia meninta agar matanya yang buta disembuhkan sehingga bisa melihat. Dengan sedekah berupa uang dan makanan, ia mungkin bisa tercukupi kebutuhannya, tetapi bagaimana pun juga masih terus dan tetap tergantung pada orang lain. Dengan sembuh dari kebutaannya, ia bisa melihat dan dengan demikian ia bisa bekerja sendiri, bisa mendapatkan uang dan rezeki sendiri dan tentu saja bisa memberi sedekah pada orang lain. Dengan kemampuan untuk melihat, ia juga bisa berjalan dengan bebas, tanpa perlu bantuan orang lain. Dan yang bagi saya sangat menarik adalah ia memilih untuk berjalan mengikuti Yesus, bukan memilih jalan yang lain. Ia, yang telah dimampukan oleh Yesus untuk melihat banyak hal dan tentu saja juga melihat diri-Nya, menutuskan untuk mengikuti Dia dalam perjalan-Nya sehingga dapat selalu melihat-Nya secara dekat dan tentu saja akan semakin melihat segala yang dikerjakan dan mendengar banyak hal yang diajarkan-Nya.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk melihat karya dan kasih-Mu dalam diri kami sehingga kami pun semakin tergerak untuk mengikuti dan mendekatkan diri kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 28 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Kamis, 28 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

“Mendaras Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 33:8-9)

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gementar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.

Doa Pagi

Allah Bapa Pencipta alam semesta, Kauatur segala ciptaan-Mu dengan penuh bijaksana. Semuanya tidak ada yang tersembunyi, semuanya sempurna adanya. Ya Bapa, sungguh agung dan mulia, kebesaran-Mu nyata dalam makhluk ciptaan-Mu. Ampunilah kami yang kurang bersyukur atas segala penyelenggaraan-Mu yang baik adanya bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan memiliki kemuliaan dan kebesaran-Nya sendiri yang ada dalam seluruh alam ciptaan. Oleh karena itu, setiap orang bisa mengenali dan merasakan kebesaran Tuhan dalam alam semesta. Mereka yang mampu mengenalinya pasti akan mengenang keagungan ciptaan-Nya dan mewartakan keluhuran-Nya.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)
      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.
4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Iman dan pengharapan akan Yesus mampu memberi pemulihan dan membuat Bartimeus berani berseru serta memohon kepada Yesus. Keberanian dan perjuangan Bartimeus dalam memanggil Yesus, tidaklah sia-sia. Yesus memberikan kesembuhan kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:46-52)
      
"Rabuni, semoga aku melihat."
       
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Kita sebenarnya orang buta tetapi kerap merasa tidak buta. Banyak hambatan dari sekeliling kita yang membuat kita merasa tidak buta. Atas kenyataan ini, Yesus mau menyembuhkan kebutaan kita asal kita sadar dan mau mengakui dengan rendah hati bahwa kita buta. Apakah kita percaya bahwa Yesus sanggup melakukannya?

Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Malam

Yesus yang baik, tambahkanlah iman kami akan kasih dan penyelengaraan-Mu yang baik adanya. Semoga kami semakin percaya seperti Bartimeus yang berani berserah dan memohon hanya kepada-Mu, walau rintangan menghadang. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk. 10:32-45.

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Dalam satu hari, berapa kali kita secara khusus berdoa? Dari sekian doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, berapa kali kita memohon? Mungkin dalam setiap doa selalu ada permohonan, bahkan lebih dari satu. Sekarang, sadarkah dan tahukah kita akan apa yang kita minta kepada Tuhan? Jangan-jangan hanya hafalan saja. Untuk siapa kita memohon ini dan itu kepada Tuhan? Untuk diri kita sendiri, untuk orang lain, untuk Gereja dan para pemimpinnya, untuk bangsa kita, untuk masyarakat dunia, untuk alam semesta? Kemungkinan, yang paling banyak adalah untuk diri sendiri. Kalau kita mohon untuk diri sendiri, apakah permohonan itu melulu hanya untuk diri sendiri atau di balik anugerah Tuhan yang kita mohon itu kita berharap bisa semakin mengabdi dan memuliakan Tuhan serta melayani sesama dengan lebih baik? Misalnya: kita mohon rezeki dan kesehatan; apakah kita juga menyertai dengan kesadaran bahwa melalui anugerah rezeki dan kesehatan itu, kita akan bisa bekerja dan melaksanakan tugas serta tanggungjawab kita dengan baik dan dengan demikian kita bisa melayani sesama dengan baik pula; apakah dengan reziki yang kita mohon itu, kita juga menyadari bahwa kita akan lebih bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan? 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menyadari dan menghayati setiap doa dan permohonan yang kami panjatkan kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 27 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Ibadat harian yang didoakan terus menerus dalam kalangan yang luas, dan juga pemanfaatan sakramentali-sakramentali dan acara-acara devosional yang laku di kalangan umat, sangat menunjang, memupuk dan memperdalam pengertian batin terhadap partisipasi liturgis itu, Acara-acara devosional yang lazim dijalankan oleh umat itu, "memang bukannya liutrgi dalam arti yang sebenarnya, namun pada caranya sendiri penting dan luhur", Acara-acara itu harus ditinjau dari segi kaitannya dengan liturgi, terutama bila telah dipuji dan dianjurkan oleh pimpinan Gereja sendiri, seperti khususnya dengan Rosario St. Perawan Maria. Selanjutnya, mengingat ketekunan dalam menjalankan devosi-devosi ini mengantar umat kristiani baik akan menerima sakramen-sakramen - teristimewa Ekaristi - maupun "akan permenu-ngan tentang misteri-misteri Penebusan kita dan akan meneladan para kudus di surga, maka devosi-devosi ini sungguh mempunyai dampak positif untuk partisipasi kita dalam ibadat liturgis." (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, 41)


Antifon Pembuka (Sir 36:17)

Semoga semua penghuni bumi mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal

Doa Pagi


Allah Bapa surgawi, kami bersyukur karena hidup kami telah ditebus dengan wafat Putra-Mu di salib. Semoga karena kebaikan dan cinta-Mu kami berani memberi dan berkorban bagi sesama dengan tulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)
   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Di dunia ini banyak orang berlomba untuk mencari kedudukan, kekuasaan dan popularitas. Bahkan beberapa orang sangat senang bila dihormati dan menduduki jabatan yang tinggi. Beberapa orang setelah menjadi pejabat kemudian memaksa semua bawahan untuk menghormatinya. Jika tidak dihormati, ia menjadi berang.

Semangat itu berbeda dengan apa yang diungkapkan dan dilakukan oleh Yesus. Dalam Injil kita melihat Yakobus dan Yohanes meminta duduk di kiri dan kanan Yesus bila nanti Yesus mulia. Mendengar itu para murid lain menjadi marah. Rasanya mereka tidak rela bahwa Yohanes dan Yakobus menduduki tempat dekat dengan Yesus karena mereka sudah lebih lama ikut Yesus. Mereka ternyata juga berpikir secara duniawi, kedudukan, kehormatan, dan kekuasaan. Bagi Yesus, kekuasaan dan kedudukan adalah pengabdian. Maka kalau ingin menjadi besar haruslah melayani sesamanya, bukan menguasai sesamanya. Yesus membalik nilai yang biasa dicari di dunia dengan nilai ilahi. Tuhan Yesus sendiri datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya bagi penebusan banyak orang.

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita lebih suka dilayani atau melayani? Apakah dengan kedudukan dan jabatan kita semakin rela melayani sesama? (PS/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (lih. Mzm 79:13)

Kami umat-Mu, kawanan domba gembalaan-Mu, hendak bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya dan mewartakan pujian-Mu turun-menurun.

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam


Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Apakah Tuhan memberi upah atau balas jasa atas segala kebaikan dan pengorbanan kita? Ya, di satu sisi, boleh dikatakan demikian. Namun, sebenarnya itu bukan upah atas balas jasa. Yesus sendiri tidak mengatakan "akan menerima upah atau balas jasa seratus kali lipat" tetapi "akan menerima kembali seratus kali lipat". Yang namanya upah dan balas jasa, biasanya seimbang dengan jasa berikan dan pengorbanan yang kita keluarkan. Kalaupun ada bonus, ya maksimal 1x lipat, jarang lebih. Nah ini, kita menerimanya kembali sampai 100x lipat. Maka, jelas tidak bisa kita sebut sebagai upah atau balas jasa tetapi rahmat dan anugerah (gratia, grace) dari Tuhan. Apalagi, kalau misalnya kita menghitung atau membandingkan: banyakan mana yang kita buat "ngamal" (beramal, berderma, berbuat baik) atau "ngomel" (mengeluh, menggerutu, marah). Kemungkinan impas saja tidak, tetapi malah minus. Jadi, kalau Tuhan memberi kepada kita dengan memperhitungkan jasa dan amal kebaikan kita saja, kita sama sekali tidak layak mendapat apa-apa, baik untuk hidup kita di dunia ini maupun dalam kehidupan kekal nanti. Syukur bahwa Tuhan kita sungguh murah hati dan senantiasa memberi anugerah kepada kita. Maka, kalau mendoakan arwah, sebaiknya kita jangan mendoakan agar ia diterima dalam kebahagaiaan abadi di surga sesuai dengan amal baiknya. Tetapi doakanlah agar ia dianugerahi kebahagiaan abadi di surga karena kasih dan kerahiman Tuhan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berbuat baik, bukan untuk mendapat upah dari-Mu tetapi sebagai ungkapan syukur atas segala anugerah-Mu. Amin. -agawpr- 

Selasa, 26 Mei 2015 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan” (St. Filipus Neri)


Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

The love of God has been poured into our hearts through the Spirit of God dwelling within us


Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-abdi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Memperhatikan dan memenuhi hukum Tuhan, membalas kebaikan orang lain, dan memberikan derma adalah tindakan-tindakan yang menjadi bagian dari kurban persembahan dan syukur kepada Tuhan. Tuhan menghendaki hal-hal baik dan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Yesus mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mengikuti-Nya secara lebih dalam, memiliki sikap kepasrahan dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Hal itu diungkapkan dengan melepaskan segala sesuatu yang mengikatnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Janji Yesus tergenapi pada orang-orang yang mengikuti Dia dan meninggalkan segalanya. Mereka akan menerima pelbagai macam kekayaan yang mendatangkan kebahagiaan sejati. Filipus Neri bahagia karena memutuskan untuk meninggalkan usaha pamannya yang kaya. Apakah kita bahagia mengikuti Yesus? Kalau belum, kita belum meninggalkan segalanya.

Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku, firman Tuhan.

As the Father loves me, so I also love you; remain in my love, says the Lord.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, terima kasih karena rahmat-Mu senantiasa cukup bagi kami. Semoga kami rela memberikan diri kepada sesama yang membutuhkan pertolongan dan dengan demikian kami menjadi perpanjangan tangan-Mu. Kami mohon, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27.

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Quis Dives Salvetur? "Siapakah orang kaya yang diselamatkan" adalah tulisan Clemens dari Alesandria, salah satu Bapa Gereja yang hidup antara tahun 150-215. Buku yang ditulis antara tahun 180-202 ini berpijak dari Injil Markus (Injil hari ini) dan merupakan tulisan kristiani pertama yang berbicara tentang kekayaan dalam hubungannya dengan keselamatan dan moralitas kristiani. Di dalamnya, Clemens menegaskan bahwa keselamatan itu berlaku bagi semua orang dan dengan demikian Kerajaan Allah juga terbuka untuk semua orang, tidak terkecuali orang yang kaya. Namun, keselamatan itu juga tidak tergantung pada kekayaan material, tetapi pada kualitas jiwa seseorang, yakni iman, pengharapan dan kasih. Dengan demikian, kekayaan mempunyai makna moral dan sosial. Secara moral, kekayaan harus didapatkan dengan cara yang baik sehingga sungguh-sungguh merupakan anugerah Tuhan. Secara sosial, kekayaan harus dipakai sebaik-baiknya tidak hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga untuk menolong orang-orang miskin agar mereka pun ikut merasakan kebaikan dan anugerah Tuhan secara konkret. Tuhan adalah kasih dan kasih-Nya itu terutama ditujukan kepada mereka yang kecil, miskin dan tersingkir sebagaimana ditegaskan dalam misi Yesus (Luk 4:18). Oleh karena itu, berbagi kepada orang miskin merupakan jalan untuk mengikuti Yesus dan itu berarti berjalan bersama Dia di jalan keselamatan yang tujuan akhirnya adalah Kerajaan Allah di surga.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengelola setiap anugerah yang Kauberikan kepada kami untuk merintis jalan ke surga. Amin. -agawpr-

Senin, 25 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Saya diberi pengertian tentang apa artinya jiwa yang ada dalam dosa berat. Ini berarti menutupi jiwa dengan awan dan menjadikannya hitam; maka Tuhan tak dapat lagi dilihat, biarpun Ia selalu hadir. Dosa-dosaku begitu menghitamkan (membutakan) jiwaku, sehingga aku tidak dapat melihat Tuhan. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, 40,5)
  

Antifon Pembuka (Sir 17:29)

Alangkah besarnya belas kasih dan pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:24-29)
   
 
"Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlah dosamu."
    
Bagi orang yang menyesal Tuhan membuka jalan kembali. Tuhan menghibur mereka yang kehilangan ketabahan. Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosamu, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina. Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat membenci kepada kekejian. Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi sebagai pengganti orang yang hidup? Siapa gerangan mempersembahkan pujian di sana? Dari orang mati lenyaplah pujian, seperti dari yang tiada sama sekali. Sedangkan barangsiapa hidup dan sehat, ia memuji Tuhan. Alangkah besarnya belas kasihan serta pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak sorailah, hai orang jujur.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan” dan mengaku segala pelanggaranku. Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi, ia tidak akan terlanda. 4.Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)
   
"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutilah aku."
       
Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata,”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Membaca perikop "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah", hati kita bisa terusik dengan pertanyaan kecil: apa salahnya orang kaya ini? Mengapa ia sulit masuk Kerajaan Allah? Bukankah sarana apa pun dia miliki (karena ia kaya)? Bukankah kesempatan untuk berbuat baik dan banyak hal lain dapat ia lakukan? Lalu kurang apa lagi?

Coba simak yang terjadi pada seseorang yang tadinya berlari-lari (semangat sekali) menjumpai Yesus: "Mendengar perkataan itu, ia (orang kaya) menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya" (ay. 22). Orang kaya itu jelas kecewa, karena tadi ia semangat (berlari-lari) menjumpai Yesus dan menyangka bahwa hidupnya beres, ingin mengalami hidup kekal. Nyatanya masih ada satu kekurangan. Sayangnya, satu kekurangan itu pun berupa lima kata kerja: "pergilah, juallah, berikanlah, datanglah ke mari, dan ikutlah Aku". Jawaban Yesus sesuai dengan pertanyaan orang kaya tadi, "Apa yang harus kuperbuat?"

Orang kaya, kita juga, bisa menjadi kecewa karena hatinya tertohok: masih ada satu kekurangan. Mau dikemanakan harta yang banyak itu? Yesus berkata "Juallah dan bagikan kepada orang miskin!"

Ikut Yesus harus berani menjalani aturan-Nya, yaitu "berbagi". Mengapa? Berbagi dengan apa yang kita punyai, banyak orang akan terbantu hidupnya. Dengan berbagi, orang lain terbantu karyanya; dengan berbagi orang lain bisa berobat; dengan berbagi orang lapar bisa makan; dengan berbagi orang tunawisma bisa berteduh; dengan berbagi perhatian dan kasih, orang kesepian tidak merasa sendiri, punya semangat hidup dan yang lemah lunglai dikuatkan, dst. Apa yang dapat kita bagikan saat ini kepada saudara-saudari kita? Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mrk 10:25)

Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Doa Malam

Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy