Selasa, 5 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.
Setiap
orang pasti menginginkan hidupnya, keluarganya, komunitasnya dan
masyarakatnya hidup dalam damai dan sejahtera. Masing-masing juga punya
ukuran sendiri-sendiri perihal damai dan sejahtera ini. Ada yang
mengatakan bahwa hidup damai dan sejahtera itu berarti hidup tanpa
masalah, tanpa persoalan, tanpa kesulitan, tanpa penderitaan, selalu
berkecukupan bahkan berlimpah rezeki, dll. Namun, semua ini bukan ukuran
damai sejahtera yang dimaksudkan Yesus. Damai sejahtera yang Dia
berikan tidak diukur dengan hal-hal duniawi. Dalam situasi yang secara
manusiawi amat sulit, berkekurangan dan menderita, orang tetap bisa
mengalami damai dan sejahtera. Bahkan, jalan untuk menggapai damai
sejahtera yang sejati justru berupa jalan salib, jalan derita, jalan
pengorbanan. Karena Yesus telah menderita sepanjang jalan salib dan
mengorbankan diri untuk kita, maka kita mendapatkan anugerah damai
sejahtera yang sejati. Oleh karena itu, kita pun diundang untuk menempuh
jalan yang sama. Hanya kalau kita dengan rela dan sukacita menanggung
derita hidup di dunia serta menghadapi berbagai macam kesulitan/masalah
yang ada - bukan malah lari menghindarinya - kita akan mendapatkan damai
sejahtera yang sejati. Hanya kalau kita mau berkorban demi kebahagiaan
dan kesejahteraan sesama, maka kita pun akan mengalami damai sejahtera
sejati.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menempuh jalan damai sejahtera yang Kauberikan kepada kami. Amin. -agawpr-