Sabtu, 23 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VII Paskah
Kis. 28:16-20,30-31; Mzm. 11:4,5,7; Yoh. 21:20-25.
Jawab
Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Panggilan
dan perutusan Tuhan bagi kita masing-masing selalu bersifat personal,
sebab Ia mengenal dan mengasihi kita secara personal pula. Hal ini
tampak, misalnya dari 72 anak angkatan saya yang sekian tahun lalu
bersama-sama dipanggil untuk menjalani pendidikan di Seminari Menengah
Mertoyudan. Sekarang, 15% dipanggil dan diutus menjadi imam. Yang
lainnya, ada yang sudah berkeluarga, ada yang masih lajang. Mereka ada
yang dipanggil dan diutus menjadi wartawan, pengusaha, kontraktor,
pegawai negri, dll. Demikian pula, dari sekian banyak saudara dan
sahabat saya, ada yang di sekitar usia 30 tahun sudah dipanggil dan
diutus untuk hidup berkeluarga dan sekarang sudah dianugerahi anak.
Namun, ada pula yang sampai usia 40 tahun, bahkan lebih, belum juga
dianugerahi jodoh oleh Tuhan. Hal ini semakin menegaskan bahwa Tuhan
memanggil dan mengutus kita secara personal. Oleh karena itu, apa pun
keadaan, panggilan dan tugas perutusan kita sekarang ini, hendaknya kita
syukuri dan kita hayati dengan sebaik-baiknya. Itulah panggilan dan
perutusan personal dari Tuhan untuk kita masing-masing.
Doa:
Tuhan, berilah kami untuk mensyukuri, mencintai dan menghayati dengan
sebaik-baiknya panggilan dan tugas perutusan kami. Amin. -agawpr-