Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII
Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27.
Pergilah,
juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan
ikutlah Aku."
Quis Dives Salvetur? "Siapakah orang kaya yang
diselamatkan" adalah tulisan Clemens dari Alesandria, salah satu Bapa
Gereja yang hidup antara tahun 150-215. Buku yang ditulis antara tahun
180-202 ini berpijak dari Injil Markus (Injil hari ini) dan merupakan
tulisan kristiani pertama yang berbicara tentang kekayaan dalam
hubungannya dengan keselamatan dan moralitas kristiani. Di dalamnya,
Clemens menegaskan bahwa keselamatan itu berlaku bagi semua orang dan
dengan demikian Kerajaan Allah juga terbuka untuk semua orang, tidak
terkecuali orang yang kaya. Namun, keselamatan itu juga tidak tergantung
pada kekayaan material, tetapi pada kualitas jiwa seseorang, yakni
iman, pengharapan dan kasih. Dengan demikian, kekayaan mempunyai makna
moral dan sosial. Secara moral, kekayaan harus didapatkan dengan cara
yang baik sehingga sungguh-sungguh merupakan anugerah Tuhan. Secara
sosial, kekayaan harus dipakai sebaik-baiknya tidak hanya untuk
kepentingan sendiri tetapi juga untuk menolong orang-orang miskin agar
mereka pun ikut merasakan kebaikan dan anugerah Tuhan secara konkret.
Tuhan adalah kasih dan kasih-Nya itu terutama ditujukan kepada mereka
yang kecil, miskin dan tersingkir sebagaimana ditegaskan dalam misi
Yesus (Luk 4:18). Oleh karena itu, berbagi kepada orang miskin merupakan
jalan untuk mengikuti Yesus dan itu berarti berjalan bersama Dia di
jalan keselamatan yang tujuan akhirnya adalah Kerajaan Allah di surga.
Doa:
Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengelola setiap anugerah
yang Kauberikan kepada kami untuk merintis jalan ke surga. Amin.
-agawpr-