(Radio Vatikan) Tantangan yang dihadapi Gereja di Puerto Rico berada di bawah sorotan, di Vatikan pada hari Senin Paus Fransiskus bertemu dengan Uskup dari kepulauan Karibia.
Diantara kesulitan yang dihadapi orang di sana, Paus menyebutkan situasi ekonomi yang serius yang menyebabkan migrasi menyebar luas, pengangguran, korupsi, perdagangan narkoba dan kekerasan dalam rumah tangga.
Penekanan kebutuhan untuk fokus pada reksa pastoral keluarga Paus Fransiskus juga berbicara tentang tantangan ideologi gender dalam sambutan yang telah disiapkannnya yang dipegang untuk para Uskup selama audiensi.
Dalam ceramahnya, Paus kembali mengundang Gereja untuk menjauhkan diri dari ideologi dan trend politik dan meminta para pemimpin Gereja untuk menjaga ikatan bersama-sama dalam mengatasi masalah yang dihadapi negara Karibia dan wilayah AS.
Sakramen pernikahan adalah salah satu harta rakyat Amerika Latin yang paling penting, Paus mengatakan, dan itu harus dipertahankan. Dia mendesak mereka untuk menekankan pelayanan pastoral keluarga untuk melawan "masalah-masalah sosial yang serius" seperti "situasi ekonomi yang sulit, migrasi, kekerasan dalam rumah tangga" dan "pengangguran, perdagangan narkoba dan korupsi."
Tidak untuk ideologi gender, melindungi saling melengkapi antara pria dan wanita
Saling melengkapi antara seorang pria dan wanita sedang dipertanyakan oleh apa yang disebut ideologi gender dalam nama kebebasan dan masyarakat yang lebih adil, Paus mengamati. Bahkan, ia memperingatkan, perbedaan antara pria dan wanita yang bukan suatu pertanyaan "oposisi atau subordinasi melainkan persekutuan dan generasi ... selalu dalam gambar dan rupa Allah."
Tanpa saling memberi- ia menambahkan : “Tidak dapat memiliki pemahaman yang dalam dari yang lain -.
Para Uskup disatukan untuk menghadapi masalah negara
Paus mengajak para pemimpin Gereja tidak hanya berdoa tetapi juga untuk menjangkau dalam persahabatan dan "bantuan persaudaraan" untuk mengatasi banyak masalah serius yang dihadapi Puerto Rico. Dan, ia memperingatkan mereka "membuang-buang energi dalam banyak divisi dan bentrokan." "Semakin intens dalam kesatuan ... semakin menikmati misi, "katanya.
Paus Fransiskus mendorong para uskup untuk menjauhkan diri dari setiap ideologi atau trend politik yang dapat "membuang-buang waktu mereka dan Kecintaan nyata bagi Kerajaan Allah." Karena itu misinya, ia menunjukkan, Gereja tidak terikat pada sistem politik agar bisa selalu menjaga transendensi dari pribadi manusia.
Jadilah para Imam yang penyayang, peduli untuk panggilan
Paus menegaskan bahwa Uskup "adalah model bagi para imam dan memotivasi mereka untuk selalu mencari pembaruan spiritual dan menemukan kembali kegembiraan terlebih umatnya dalam keluarga besar Gereja." Mengingat perayaan tahun pengampunan yang akan datang, Paus karenanya meminta para uskup dan para imam untuk menjadi "pelayan dari pengampunan Allah, khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi. Untuk memiliki gembala yang baik, ia mencatat, pertama harus mulai dengan para seminari sehingga mereka dapat menghasilkan jumlah panggilan yang memadai. Dan, beliau mendesak umat beriman dari Puerto Rico, dalam asosiasi tertentu dan beberapa gerakan, untuk bekerja sama dengan murah hati dalam mewartakan Injil di setiap lingkungan termasuk yang berseteru dan terasing dari Gereja.
(Dari Radio Vatikan)
Diterjemahkan oleh : AG
Link : http://www.news.va/en/news/pope-marriage-between-man-and-woman-no-to-gender-i