Hari Biasa Pekan XII
Kej. 17:1,9-10,15-22; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mat. 8:1-4.
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
"Aku mau, jadilah engkau tahir."
Permohonan
orang yang sakit kusta kepada Yesus ini merupakan salah satu contoh doa
permohonan ang baik. Ia memohon dengan didasari oleh iman dan
kerendahan hati. Imannya itu diungkapkan dengan kata-katanya: "Tuan
dapat mentahirkan aku". Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti
dapat mentahirkannya. Namun, ia juga memohon dengan penuh kerendahan
hati ketika berkata: "Tuan, jika Tuan mau" (= jika Tuhan berkenan).
Artinya, meskipun ia percaya bahwa Tuhan dapat mentahirkannya, ia tidak
memaksa Tuhan. Iman dan kerendahan hatinya inilah yang melahirkan
jawaban dari Yesus: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Maka, iapun
langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang
didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya
permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang
membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat berdoa dengan penuh iman dan kerendahan hati. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat berdoa dengan penuh iman dan kerendahan hati. Amin. -agawpr-