Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Minggu, 05 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XIV
 

Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6

 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. 

Pengalaman tidak dipercaya, apalagi ditolak, merupakan sesuatu yang menyakitkan. Bisa jadi membuat orang terpuruk dan mandeg karena kehilangan kepercayaan diri ataupun harapan masa depan. Namun, tidak demikian dengan Yesus sebab Ia tidak mencari popularitas diri sendiri tetapi melulu untuk melaksanakan kehendak Bapa. Penolakan yang dialami di Nazaret, tempat asal-Nya sendiri, kendati memunculkan rasa heran dalam hati-Nya, namun tidak menyurutkan apalagi menghentikan misi-Nya. Ia tetap memandang ke depan dengan penuh harapan. Untuk itulah, Ia meninggalkan Nazaret dan pergi ke tempat-tempat lain sambil mengajar. Semoga, pada saat-saat kita mengalami kegagalan, penolakan atau tidak dipercaya, kita pun tidak patah semangat. Tetap mempunyai harapan dan berani untuk pergi ke "tempat lain", guna mewujudkan apa yang menjadi misi dan tugas perutusan kita. Kalau apa yang kita perjuangkan itu sesuatu yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan, kita yakin meski pada saat tertentu atau di tempat tertentu kita ditolak dan tidak dipercaya, kita harus tetap memperjuangkannya. Kita percaya dan tetap berharap agar suatu saat apa yang kita perjuangkan tersebut dapat berhasil dan berbuah. 
 
Doa: Tuhan, berilah kami keteguhan untuk menjalankan tugas perutusan kami, kendati suatu saat kami mengalami kegagalan, penolakan atau tidak dipercaya. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy