Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas
Kej. 49:29-32; 50:15-24; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7; Mat. 10:24-33
Janganlah kamu takut! (Mat 10,28)
Ketika beberapa waktu lalu, saya bersama dengan beberapa teman imam KAS mensyukuri rahmat tahbisan imamat kami, salah satu hal yang muncul di antara kami adalah adanya rasa takut. Takut akan adanya berbagai macam godaan dan bahaya yang mengancam kesetiaan kami pada panggilan imamat. Imamat adalah anugerah yang suci dan mulia tetapi kami terima dalam bejana tanah liat (menurut istilah St. Paulus). Apalagi, seperti dalam Injil kemarin, Yesus mengatakan bahwa kami ini diutus bagaikan domba di tengah serigala. Namun, sekaligus kami juga menyadari adanya satu hal penting yang menjadi kekuatan untuk mengalahkan rasa takut dan menimba kekuatan dalam kerapuhan, yaitu "ngumpul" (berkumpul): baik ngumpul dengan Tuhan dalam doa maupun ngumpul dengan sesama teman imam untuk saling bercerita, saling meneguhkan, saling mengoreksi, atau sekedar bersenda gurau dan saling mengejek. Hari ini, Yesus pun memberi peneguhan, "Janganlah kami takut!" (sampai 2x). Meskipun tempat di mana kita diutus memang penuh dengan bahaya dan risiko, namun kita tidak perlu takut. Satu-satunya yang layak kita takuti hanyalah Tuhan, itupun bukan takut dalam arti negatif, tetapi dalam arti positif, yang dalam bahasa Jawa diungkapkan secara tepat: "wedi asih" atau "ajrih asih" (Maaf, saya tidak tahu bahasa Indonesianya yang tepat). Dengan sikap wedi asih itu, maka kita akan senantiasa ngumpul dengan Tuhan dalam doa-doa kita.
Doa: Tuhan, berilah kami iman yang mengalahkan rasa rakut terhadap berbagai macam risiko asal kehendak-Mu terlaksana dalam diri kami. Amin. -agawpr-