Hari Biasa Pekan XIV
Kej. 28:10-22a; Mzm. 91:1-2,3-4,14-15ab; Mat. 9:18-26.
"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." (Mat 9,22)
"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." (Mat 9,22)
Dalam
hidup ini, kita mempunyai dua sahabat yang amat istimewa, yakni sakit
dan kematian. Dalam keadaan kita sebaik apa pun, keduanya tetap dekat
dengan kita, bahkan tiba-tiba bisa menjadi sangat dekat dan menyatu
dengan kita. Anehnya, secara manusiawi kita seringkali merasa takut pada
kedua sahabat tersebut. Nah, berhadapan dengan rasa takut tersebut,
hanya imanlah yang menjadi jawaban. Hanya iman kepada Tuhan yang
memampukan kita berdamai dengan kedua sahabat kita itu. Bahkan lebih
dari itu. Iman kita akan membuat penyakit dan kematian yang sering kita
takuti itu justru menjadi sarana bagi kita untuk menerima anugerah
keselamatan. Karena iman, penyakit yang kita derita membuat kita dapat
ikut serta merasakan derita Kristus di salib demi keselamatan kita.
Karena iman, kematian hanya mengakhiri hidup kita di dunia ini tetapi
sesungguhnya memulai hidup baru di surga. Dengan kata lain, tanpa iman
maka sakit dan kematian hanya akan menjadi derita yang sia-sia, namun
dengan iman keduanya justru menjadi sahabat baik yang mengantar kita
pada keselamatan dan persatuan dengan Tuhan.
Doa: Tuhan, anugerahilah kami selalu iman kepada-Mu karena hanya dengan iman itulah kami selamat. Amin. -agawpr-
Doa: Tuhan, anugerahilah kami selalu iman kepada-Mu karena hanya dengan iman itulah kami selamat. Amin. -agawpr-