Selasa, 07 Juli 2015
Hari Biasa Pekan XIV
Kej. 32:22-32; Mzm. 17:1,2-3,6-7,8b,15; Mat. 9:32-38.
"Ia
mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga
serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan." (Mat 9,35)
Yesus
"melenyapkan segala penyakit dan kelemahan". Penginjil Matius mengulang
pernyataan ini sampai 8x (4,24; 8,16; 9,35; 12,15; 14,36; 15,31; 19,2;
21,14). Hal ini menegaskan bahwa Yesus adalah penyembuh yang universal:
segala penyakit dan kelemahan. Tidak seorang pun dan tidak satu penyakit
atau kelemahan pun dikecualikan oleh Yesus. Demikian pula tidak ada
satu pun penyakit atau kelemahan yang dimaksudkan oleh Tuhan sebagai
hukuman atau kutuk sehingga tak dapat dilenyapkan. Tentu, kita harus
memahami makna lenyapnya penyakit ini dalam dua hal: yang pertama lenyap
sementara di dunia ini karena suatu saat bisa datang kembali dan lenyap
secara total karena Tuhan menganugerahkan hidup baru kepada kita di
surga. Selama kita masih hidup di dunia ini, kita bisa mengatasi
berbagai kelemahan kita, namun pada dasarnya daging kita ini lemah dan
rapuh. Baru, nanti ketika daging kita ini lenyap, kembali menjadi debu
tanah, kita akan terbebas sama sekali dari kelemahan. Pada saat itulah
kita menerima anugerah hidup baru, di mana segala macam penyakit dan
kelemahan tidak ada lagi. Sebagai anugerah, tentu bukanlah hasil
perjuangan kita sendiri tetapi buah dari karya penebusan Yesus. Oleh
karena itu, tanpa iman kepada-Nya, penyakit dan kelemahan tetap tinggal
sebagai duka dan derita tanpa jalan keluar. Namun, dalam iman kepada
Tuhan, keduanya akan dilenyapkan dan diganti dengan anugerah hidup dan
kebahagiaan kekal.
Doa: Tuhan, anugerahilah kami selalu iman yang menyelamatkan, yang melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Amin. -agawpr-