"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."

Jumat, 07 Agustus 2015
Hari Biasa Pekan XVIII (Jumat Pertama)

Ul 4:32-40; Mzm 77:12-13,14-15,16,21; Mat 16:24-28

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."

Sebuah keluarga yang sekitar setahun ini membangun rumah dan baru-baru ini rumahnya itu diberkati mengatakan kepada saya kalau uang dan tabungannya habis untuk beaya pembangunan rumah itu. Ya memang demikian: untuk mendapatkan sesuatu yang lain, kita harus rela mengorbankan atau melepaskan sesuatu hal yang kita miliki. Keluarga itu, untuk memiliki rumah baru, harus rela melepaskan uangnya dan mengorbankan sekian banyak kayu jati yang sekian tahun lalu ditanamnya. Demikian pula, untuk mendapatkan hidup yang kekal kita harus rela mengorbankan hidup kita di dunia ini. Bukankan kita semua setuju bahwa untuk masuk surga kita harus mati terlebih dahulu. Namun, kematian yang bagaimana yang menghantar kita untuk mendapatkan kehidupan abadi itu? Tentu kita tidak tahu pasti karena hanya Tuhan yang berhak menentukan. Namun, setidaknya Tuhan juga memberikan indikasi kepada kita. Salah satunya adalah kematian yang didahului dengan pengorbanan. Artinya, sebelum kita mati, kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu diberikan kepada kita untuk hidup, salah satunya dengan mengasihi dan rela berkorban bagi sesama. Indikasi yang amat jelas tampak dalam ilustrasi pengadilan terakhir: "Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. ... Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Mat 25, 34-36.40).

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengasihi dan berkorban untuk sesama kami karena dalam diri sesama kami itulah kami sesungguhnya mengasihi dan melayani-Mu. Amin. -agawpr-net- 


RD. Ag. Agus Widodo
  
Collegio San Paolo Apostolo 
Via di Torre Rossa 40 - 00165 Roma 
Italia
Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy