Hari Biasa Pekan XIX
Setan "adalah pembunuh manusia sejak semula... ia pendusta dan asal segala dusta" (Yoh 8:44). Dialah "si ular tua yang bernama iblis, yang menyesatkan seluruh dunia" (Why 12:9). Melalui dia dosa dan kematian masuk ke dalam dunia. Oleh kekalahannya secara definitif "segala ciptaan dibersihkan dari kebusukan dosa dan dilepaskan dari belenggu maut" (MR, Doa Syukur Agung IV). "Kita tahu bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa, tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah, tetapi seluruh dunia berada di bawah kuasa sijahat" (1 Yoh 5:18-19).
"Tuhan, yang telah menghapus dosa kalian dan mengampuni kesalahan kalian, mampu melindungi dan membela kalian terhadap tipu muslihat setan, yang berjuang melawan kalian, supaya musuh yang biasanya menimbulkan dosa, tidak mengejutkan kalian. Barang siapa mempercayakan diri kepada Allah, tidak takut akan setan. 'Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?' (Rm 8:31)". (Ambrosius, sacr. 5,30). (Katekismus Gereja Katolik, 2852)
Antifon Pembuka (Mzm 66:1-2)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, bila kami menaruh belas kasih kepada sesama dan suka saling memaafkan, maka Engkau pun akan mengasihani kami. Kami bersyukur, karena demikian akrab pergaulan-Mu dengan manusia, karena Engkau benar-benar Allah umat manusia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (34:1-12)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.5.8.16-17)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu."
2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hidup manusia ada batasnya. Suatu saat pasti mati. Musa mati di Gunung Nebo. Musa tidak diizinkan Tuhan masuk Kanaan, karena ia pernah meragukan perintah Tuhan. Dia memukul batu karang 2 kali agar air keluar. Karena itu dia hanya boleh melihat Tanah Kanaan dari jauh saja, dari atas Gunung Nebo. Gereja yang ada di atas gunung Nebo saat ini menjadi peringatan akan hal itu.
Kita pun punya batas hidup. Suatu saat kita pasti mati. Kita pun tak tahu apakah kita diizinkan Tuhan melihat anak, cucu, dan cicit kita. Namun, kita tetap harus percaya Tuhan selalu beserta kita dan orang-orang yang kita tinggalkan tetap dipelihara Tuhan. Mengapa demikian? Karena Yesus menjanjikan, ”Aku hadir di tengah-tengah mereka.” Marilah kita tetap percaya pada Tuhan sekalipun tak selalu cocok kehendak-Nya dengan keinginan kita. Kita pasrahkan semuanya kepada penyelenggaraan-Nya. Janganlah meragukan kebaikan-Nya.
Tuhan, pada akhir hidupku nanti semoga aku dapat berkata seperti Simeon: ”Sekarang Tuhan perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu”. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Mzm 66:16-17)
Dengarkanlah, hai kalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.