Sabtu/Minggu, 15/16 Agustus 2015
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56
Hari
ini, Gereja merayakan Bunda Maria diangkat ke surga (di Indonesia,
biasanya dirayakan hari Minggu besuk). Ajaran Gereja tentang Maria yang
diangkat ke surga ini dinyatakan secara resmi oleh Paus Pius XII dalam
Munificentissimus Deus pada tanggal 1 November 1950: "Bunda Tuhan yang
tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan
perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam
kemuliaan surgawi.” (MD 44). Ini adalah buah dari kesetiaan Maria yang
selalu mengambil bagian dalam seluruh misteri Tuhan kita Yesus Kristus.
Pertama, Maria telah mengandung dan melahirkan Yesus di dunia ini: ia
menghadirkan Yesus kepada Elisabet dan Yohanes Pembaptis (Luk 1, 39-45),
kemudian kepada para gembala di Betlehem (Luk 2, 8-20) dan para majus
dari timur (Mat 2, 1-15), lalu kepada Simeon dan Hana di Bait Allah (Luk
2, 21-40), juga kepada warga di Kana dalam sebuah pesta perkawinan (Yoh
2, 1-11) dan tentu saja kepada kita, semua orang yang percaya
kepada-Nya di sepanjang zaman di seluruh penjuru dunia. Yang kedua,
Maria juga setia mengikuti Yesus, baik dalam karya maupun pengajaran-Nya
(Mrk 3, 31-35; Mat 13, 53-58). Yang ketiga, Maria selalu setia
mengikuti Yesus di jalan salib, tetap berdiri di bawah salib dan
menerima Yesus yang telah wafat di pangkuannya. Sampai pada hari
Pentakosta, ia tetap setia menemani murid-murid Yesus untuk menerima
anugerah Roh Kudus. Singkatnya, Maria menerima anugerah diangkat ke
surga karena kesetiaannya dalam menghadirkan Kristus dan senantiasa
bersama Dia sepanjang hidupnya. Bagi kita, Maria adalah ibu: ibu yang
tidak hanya memberi contoh tetapi juga selalu menolong kita. Oleh karena
itu, marilah kita ikuti teladan Maria yakni dengan setia menghadirkan
Yesus yang penuh kasih bagi sesama dan selalu setia mengikuti-Nya dalam
suka duka peziarahan hidup kita. Bunda Maria senantiasa menolong dan
mendoakan kita.
Doa: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu,
terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan
waktu kami mati. Amin. -agawpr.net- (Rm. Agus Widodo, Pr)