Rabu 25 November 2015
Hari Biasa Pekan XXXIV
“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap
apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya
pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus
trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini,
kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus
XVI)
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci,
dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan
melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para
pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja
minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang
mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar,
ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para
pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas
itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait
suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para
isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur
dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu
dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia,
menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri
melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi
pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya
menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap
raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang
buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa
engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan
hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat
memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika
engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya
kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada
lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan
mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab
raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain
saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan
memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang
Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku.
Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah
minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari
perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat
melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan
Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku.
Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah
tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan
beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku
telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku
telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’,
kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang
harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan
diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan
dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi
kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam
hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku
sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian
tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan
diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan
sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena
nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut
kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan
memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19).
Bertahan dalam sebuah kesesakan dan penderitaan bukanlah hal yang
mudah. Kita selalu ingin cepat mendapat penghiburan dan keringanan
beban. Sulit sekali bagi kita untuk dapat menerima dan menikmati
kesesakan dan penderitaan itu sebagai bagian hidup kita. Kita mengerti
baik akan makna penderitaan tapi susah menggenggamnya.
Hanya kekuatan Allah yang memampukan Daniel untuk tidak terpikat dan
terikat pada harta dan pangkat. Daniel makin bijaksana dan penuh kuasa
di kala Allah menjadi pusat dalam setiap pilihan hidupnya.
Kesibukan dan pesona dunia begitu mudah menjerat kita dalam perbudakan.
Kadang kedagingan kita terlalu kuat berbisik dalam pikiran kita sehingga
kita enggan berpaling darinya. Kita harus sadar bahwa kita rapuh dan
mudah jatuh. Namun, di dalam Tuhan, kita akan kuat menghadapi berbagai
cobaan dalam hidup ini. Tuhan tidak akan membiarkan orang yang berseru
kepada-Nya, yang memohon bantuan-Nya, terlantar!
Ya Allahku, hanya pada-Mu aku dapat bersandar. Hanya bersama-Mu aku dapat bertahan. Aku tidak ingin lepas dari cinta-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian