Kamis, 24 Desember 2015
Vigili Natal
Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, dari Dia yang tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai manusia? Dan Dialah damai kita, yang membuat keduanya menjadi satu, agar kita menjadi manusia yang berkehendak baik, diikat bersama dalam ikatan kesatuan yang mesra. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)
Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.
Today you will know that the Lord will come, and he will save us, and in the morning you will see his glory.
Hodie scietis, quia veniet Dominus, et salvabit nos; et mane videbitis gloriam eius.
Vigili Natal
Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, dari Dia yang tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai manusia? Dan Dialah damai kita, yang membuat keduanya menjadi satu, agar kita menjadi manusia yang berkehendak baik, diikat bersama dalam ikatan kesatuan yang mesra. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)
Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.
Today you will know that the Lord will come, and he will save us, and in the morning you will see his glory.
Hodie scietis, quia veniet Dominus, et salvabit nos; et mane videbitis gloriam eius.
Bacaan-bacaan di bawah ini dipakai dalam Perayaan Ekaristi tanggal 24 Desember sore, sebelum atau sesudah Ibadat Sore (Vesper) I Natal. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa
Ya Allah, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan menantikan penebusan. Semoga kami, yang dengan gembira menerima Putra Tunggal-Mu sebagai Penebus, layak menghadap Dia dengan hati tenang, manakala Ia datang sebagai hakim. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."
Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian
daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Besok kejahatan bumi akan dihancurkan: Juruselamat dunia akan memerintah atas kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
"Silsilah Yesus, anak Daud."
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.
Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yusuf adalah seorang yang tulus hati. Dalam dirinya, tak pernah berhenti gema gaung ketulusan hati; juga saat dia sedang bermimpi. Di mana letak ketulusan hatinya? Penginjil Matius menulis, ketulusan hati Yusuf terletak pada keputusannya untuk tidak mencemarkan nama Maria di muka umum, dan rencananya untuk menceraikannya secara diam-diam (Mat 1:19).
Bagaimana faktanya? Maria adalah tunangan Yusuf. Saat itu, Maria mengandung. Yusuf tahu persis bahwa kandungan Maria bukan berasal dari benihnya. Sebagai tunangan, Yusuf berhak memaksa Maria menjalani pemeriksaan keras yang dituntut Hukum Taurat (Ul 22:20). Namun, tindakan itu tidak Yusuf lakukan. Hak itu tidak dia gunakan! Dengan ketulusannya, Yusuf bermaksud meninggalkan Maria secara diam-diam.
Apa sebenarnya yang hidup dan menjiwai ketulusan hati Yusuf, sehingga dia bersikap seperti itu? Jawabannya sederhana: Yusuf sungguh-sungguh mencintai Maria. Ketulusan hanya lahir dari cinta. Jika seseorang tidak memiliki cinta, jangan percaya pada sikap-sikap, apalagi hanya kata-kata, “Aku ikhlas, aku tulus.” Ketulusan adalah “anak” dari cinta, buah dari cinta.
Bukan salah Yusuf, jika ternyata dia mengambil keputusan untuk meninggalkan Maria secara diam-diam. Hal itu sudah merupakan sikap optimal seorang Yahudi yang taat hukum dan peka terhadap kesucian perkawinan. Diketahuinya Maria mengandung tanpa disertai pengetahuan tentang asal-usul kandungan Maria. Inilah yang membuat Yusuf yang tulus hati itu gelisah sepanjang malam. Namun, Malaikat Tuhan menjelaskan kepada Yusuf lewat mimpi, semua yang sesungguhnya telah terjadi dalam diri Maria. Yusuf menerima dan melaksanakan apa yang diperintahkan Malaikat Tuhan itu kepadanya. Yusuf melaksanakan perintah. Yusuf taat.
Hari ini kita diajak belajar dari pengalaman Yusuf. Ketaatan lahir dari ketulusan. Ketulusan lahir dari cinta. Ketaatan adalah “cucu” dari cinta, hukum baru yang menjadi tempat bergantung seluruh Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi. Tanda bahwa seseorang mencintai, pertama-tama dia tulus, selanjutnya dia taat mau melaksanakan perintah. Walau begitu, orang yang sungguh mencintai, tak pernah merasa dirugikan oleh ketulusan dan ketaatannya. (Adrian Pristio/Cafe Rohani Des 2015)
Bagaimana faktanya? Maria adalah tunangan Yusuf. Saat itu, Maria mengandung. Yusuf tahu persis bahwa kandungan Maria bukan berasal dari benihnya. Sebagai tunangan, Yusuf berhak memaksa Maria menjalani pemeriksaan keras yang dituntut Hukum Taurat (Ul 22:20). Namun, tindakan itu tidak Yusuf lakukan. Hak itu tidak dia gunakan! Dengan ketulusannya, Yusuf bermaksud meninggalkan Maria secara diam-diam.
Apa sebenarnya yang hidup dan menjiwai ketulusan hati Yusuf, sehingga dia bersikap seperti itu? Jawabannya sederhana: Yusuf sungguh-sungguh mencintai Maria. Ketulusan hanya lahir dari cinta. Jika seseorang tidak memiliki cinta, jangan percaya pada sikap-sikap, apalagi hanya kata-kata, “Aku ikhlas, aku tulus.” Ketulusan adalah “anak” dari cinta, buah dari cinta.
Bukan salah Yusuf, jika ternyata dia mengambil keputusan untuk meninggalkan Maria secara diam-diam. Hal itu sudah merupakan sikap optimal seorang Yahudi yang taat hukum dan peka terhadap kesucian perkawinan. Diketahuinya Maria mengandung tanpa disertai pengetahuan tentang asal-usul kandungan Maria. Inilah yang membuat Yusuf yang tulus hati itu gelisah sepanjang malam. Namun, Malaikat Tuhan menjelaskan kepada Yusuf lewat mimpi, semua yang sesungguhnya telah terjadi dalam diri Maria. Yusuf menerima dan melaksanakan apa yang diperintahkan Malaikat Tuhan itu kepadanya. Yusuf melaksanakan perintah. Yusuf taat.
Hari ini kita diajak belajar dari pengalaman Yusuf. Ketaatan lahir dari ketulusan. Ketulusan lahir dari cinta. Ketaatan adalah “cucu” dari cinta, hukum baru yang menjadi tempat bergantung seluruh Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi. Tanda bahwa seseorang mencintai, pertama-tama dia tulus, selanjutnya dia taat mau melaksanakan perintah. Walau begitu, orang yang sungguh mencintai, tak pernah merasa dirugikan oleh ketulusan dan ketaatannya. (Adrian Pristio/Cafe Rohani Des 2015)
Antifon Komuni (Bdk. Yes 40:5)
Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan semua orang akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Revelabitur gloria Domini: et videbit omnis caro salutare Dei nostri.
The glory of the Lord will be revealed, and all flesh will see the salvation of our God.