Hari Biasa Pekan I Adven
Tahun liturgi adalah pengembangan dari berbagai aspek misteri Paska yang satu. Ini berlaku terutama untuk daur pesta-pesta yang diatur di sekitar misteri Inkarnasi (Kabar Gembira, Natal, Epifani) yang memperingati awal keselamatan kita dan menyampaikan kepada kita buah-buah sulung dari misteri Paska. (Katekismus Gereja Katolik, 1171)
Antifon Pembuka (Lih. Hab 2:1; 1Kor 4:5)
Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.
The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber sukacita, siapkanlah hati kami dengan kekuatan-Mu. Kiranya pada kedatangan Kristus Putra-Mu, kami diundang menghadiri perjamuan hidup kekal dan diperkenankan menyambut santapan suci yang dihidangkan oleh Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hadir dalam pesta atau perjamuan merupakan kesempatan yang menyenangkan. Bukan makanan yang utama tapi suasana keakraban dan persaudaraan. Kita bisa bertemu dengan saudara-saudara dan teman-teman. Kita bisa berbagi cerita, melepas rindu dan mengenangkan memori indah. Suasana seperti itu tentu mendatangkan kegembiraan.
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama menggambarkan akhir zaman sebagai perjamuan agung. Tuhan Allah menyediakan segalanya bagi kita. Kita dijamu-Nya dengan hidangan yang terbaik. Dia mencukupkan segala kebutuhan kita. Pada saat itu, derita dan maut tidak ada lagi. Semua manusia dipenuhi oleh sukacita dan kegembiraan.
Setiap kali kita merayakan Perayaan Ekaristi, kita dijamu oleh Tuhan sendiri. Tuhan menjadi tuan rumah yang ramah bagi kita semua. Ia menyegarkan kita dan memberikan kelegaan bagi kita. Setelah itu, giliran kita untuk menjadi tuan rumah yang ramah bagi sesama dan segala makhluk. Kita mesti berupaya menghadirkan suasana yang akrab dan penuh persaudaraan bagi segenap ciptaan. Kita mesti pula berusaha mendatangkan kebahagiaan bagi sesama. Bersediakah kita? Apa yang mesti saya buat agar dapat membahagiakan sesama? Apa yang dapat saya lakukan untuk menjadi tuan rumah yang ramah bagi segenap makhluk?
Ya Tuhan yang mahabaik, puji syukur atas kebaikan-Mu yang tiada henti-hentinya bagiku. Mampukan aku untuk menjadi tuan rumah yang ramah bagi segenap ciptaan-Mu agar kebaikan-Mu semakin nyata di muka bumi ini. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)
Sesungguhnya, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.
Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.