Jumat, 29 Januari 2016
Hari Biasa Pekan III
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan.” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 51:3)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, Engkau selalu penuh belas kasih terhadap siapa pun yang menghadap Engkau dengan hati menyesal. Janganlah memandang dosa kami, tetapi terimalah niat kami yang baik, mau mengikuti Putra-Mu dan hidup seturut sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
Hari Biasa Pekan III
“Keberanian untuk berdiri kokoh dalam kebenaran adalah tuntutan yang tak terhindarkan dari mereka yang dikirim Tuhan sebagai domba diantara serigala. “Mereka yang takut akan Tuhan tidak akan takut”, kata kitab Sirakh (34:16). Takut akan Allah membebaskan kita dari takut akan manusia. Ia membebaskan.” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 51:3)
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, Engkau selalu penuh belas kasih terhadap siapa pun yang menghadap Engkau dengan hati menyesal. Janganlah memandang dosa kami, tetapi terimalah niat kami yang baik, mau mengikuti Putra-Mu dan hidup seturut sabda-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
“Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya.”
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.” Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keeseokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang hebat, kemudian kamu mengundurkan diri padanya supaya ia terbunuh mati.” Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami yang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.6bcd-7.10-11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2.Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Tahun ini adalah Tahun Kerahiman. Dengan perayaan ini, Tuhan ingin agar kita mengalami bahwa belas kasih-Nya jauh lebih besar daripada segala dosa kita. Karena itu, Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, menerima belas kasih-Nya dan membagikannya kepada sesama. Pesan ini dikenal dengan istilah “ABC Kerahiman”.
Pertama, Ask for His Mercy (Mohon belas kasih Allah). Allah menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya. Dalam kenyataan, sering ada orang yang putus asa dalam berdoa, karena merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan dan mengabulkan permohonannya.
Dalam Injil hari ini (Mrk 4:26-34), Yesus mengingatkan kita bahwa sebagaimana benih di ladang berkembang melalui satu proses panjang sampai saat panen tiba, demikian juga halnya dengan Kerajaan Allah atau iman akan Allah. Allah senantiasa mengabulkan doa kita, walaupun dengan cara dan saat yang berbeda sesuai dengan permohonan kita.
Kedua, Be merciful (Berbelaskasih kepada sesama). Allah menghendaki agar kita menerima belas kasih-Nya dan mengajak kita untuk memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama, seperti yang telah dilakukan-Nya kepada kita. Melalui wejangan hari ini, Yesus pun menegaskan bahwa Kerajaan Allah berkembang dalam dunia nyata, tempat kit ada dan mengais hidup, dalam relasi yang kita jalin dengan orang lain, dan dalam tugas-tugas harian kita. Karena itu, belas kasih Allah yang kita peroleh, dapat kita salurkan pada sesama.
Ketiga, Completely trust (Percaya penuh kepada Allah). Rahmat yang kita peroleh, tergantung pada besarnya kepercayaan kita. Makin kita percaya kepada-Nya, makin berlimpah rahmat yang kita terima. Namun, iman itu butuh “proses”: dirawat, dibersihkan dan dibarui. Seperti benih yang membutuhkan tanah yang subur dan perawatan yang cukup untuk bertumbuh, iman kita pun membutuhkan tempat yang layak dalam hati kita.
Ciptakanlah ladang hati yang bersih, maka rahmat belas kasih Allah akan bertumbuh subur dalam hidup kita. Benih iman kita pun berbuah dalam kehidupan, sehingga semua orang dapat merasakan bahwa Allah sungguh Maharahim. (Rm. Dasrimin, O.Carm/ Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Mrk 4:31)
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang terkecil di antara semua benih di bumi. Tetapi bila ditaburkan di tanah dan tumbuh, maka jadilah yang terbesar di antara segala sayuran.