Minggu, 03 Januari 2016
Hari Raya Penampakan Tuhan
Dalam sebuah masyarakat yang begitu sering diracuni oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan kemewahan, penampilan dan narsisme, Anak ini memanggil kita untuk bertindak bijaksana, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, seimbang, tidak plin-plan, mampu melihat dan melakukan apa yang penting. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Mal 3:1/1Taw 19:12)
Lihatlah, Tuhan para pangeran datang, membawa serta kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.
Behold, the Lord, the Mighty One, has come; and kingship is in his grasp, and power and dominion.
Ecce advenit dominator Dominus: et regnum in manu eius, et potestas, et imperium.
Hari Raya Penampakan Tuhan
Dalam sebuah masyarakat yang begitu sering diracuni oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan kemewahan, penampilan dan narsisme, Anak ini memanggil kita untuk bertindak bijaksana, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, seimbang, tidak plin-plan, mampu melihat dan melakukan apa yang penting. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Mal 3:1/1Taw 19:12)
Lihatlah, Tuhan para pangeran datang, membawa serta kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.
Behold, the Lord, the Mighty One, has come; and kingship is in his grasp, and power and dominion.
Ecce advenit dominator Dominus: et regnum in manu eius, et potestas, et imperium.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
Doa Pagi
Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (60:1-6)
"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."
Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu.Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13; R: lih.11)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-3a.5-6)
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 2:2, 2/4)
Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:1-12)
"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."
Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Kebanyakan orang lebih suka mengambil sesuatu daripada memberi sesuatu. Dengan memberi orang kehilangan sesuatu. Namun, menarik bahwa tiga orang bijak yang ingin melihat Yesus ini membawa persembahan istimewa bagi kanak-kanak Yesus berupa emas, kemenyan dan mur. Mereka memberi persembahan khusus untuk Sang Bayi bukan karena berkelimpahan tetapi karena cinta. Selain itu, karena mereka percaya bahwa Anak itu akan menjadi seorang raja yang akan membebaskan semua bangsa dari perbudakan dan menyelamatkan orang-orang dari dosa mereka (Bdk. Mat 1:21).
Persembahan orang bijak memiliki makna tersendiri. Mur adalah lambang dari kemanusiaan Yesus. Ia mengalami seluruh kemanusiaan-Nya seperti: sukacita, kesedihan, kehilangan dan pengalaman yang lain. Dia sama seperti manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Kemenyan menunjukkan keagungan dan keilahian yang merujuk pada keilahian Yesus. Sedangkan emas adalah lambang kebesaran. Semua itu hadiah yang ideal bagi Yesus, yang adalah seorang raja di atas segala raja.
Lalu apa yang dapat kita persembahkan kepada Yesus? Persembahan kita adalah emas yaitu pribadi yang membawa terang seperti yang dikatakan Yesaya, “Bangkitlah, menjadi teranglah!” Kita membagikan terang dengan mendasarkan diri atas kerahiman Tuhan. Kerahiman yang memancarkan pengampunan terus-menerus bagi siapa saja, terlebih bagi orang yang pernah berbuat salah pada kita. Kemenyan menandakan hidup kita yang harus bergerak ke arah yang ilahi dan berani mengalahkan kemanusiaan. Memaafkan memang bukan sesuatu yang mudah apalagi memaafkan orang yang melukai dan membuat hidup kita terpuruk. Namun, Tuhan menginginkan agar hidup kita mewangi laksana asap dupa yang membuat kesalahan orang lain dari dalam hati kita. Mur melambangkan pengalaman kemanusiaan yang harus senantiasa direfleksikan.
Pengalaman yang kita alami bukanlah hanya sekadar peristiwa kebetulan. Tuhan berkarya di dalamnya untuk mendewasakan pribadi dan iman kita. Sadarkah bahwa kita dikaruniai banyak rahmat untuk dipersembahkan? Beranikah kita membawa persembahan kepada Tuhan dengan emas, kemenyan dan mur? Niat apakah yang akan dibuat untuk merasakan kehadiran Tuhan? (Rm. Yohanes Radik, O.Carm/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Bdk. Mat 2:2)
Kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang dengan persembahan untuk menyembah Tuhan.
We have seen his star in the East, and have come with gifts to adore the Lord.
Vidimus stellam eius in Oriente, et venimus cum muneribus adorate Dominum.