Minggu, 10 Januari 2016
Pesta Pembaptisan Tuhan
Pembaptisan yang diperintahkan oleh Yesus sebagaimana yang Gereja dengan setia dan tidak hentinya lakukan hingga saat ini adalah sungguh berbeda dari pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja membebaskan manusia dari dosa asal dan mengampuni dosa-dosanya, menyelamatkan ia dari perbudakan yang jahat dan merupakan tanda kelahiran kembali dalam Roh Kudus; Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja memberikan kepada manusia kehidupan yang baru yaitu partisipasi dalam kehidupan Allah Bapa yang diberikan oleh Putra Tunggal-Nya yang menjadi manusia, wafat dan bangkit kembali. (Paus Yohanes Paulus II, 12 Januari 1997)
Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)
Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."
After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.
Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.
Doa Pembuka
Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
Pesta Pembaptisan Tuhan
Pembaptisan yang diperintahkan oleh Yesus sebagaimana yang Gereja dengan setia dan tidak hentinya lakukan hingga saat ini adalah sungguh berbeda dari pembaptisan oleh Yohanes Pembaptis. Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja membebaskan manusia dari dosa asal dan mengampuni dosa-dosanya, menyelamatkan ia dari perbudakan yang jahat dan merupakan tanda kelahiran kembali dalam Roh Kudus; Pembaptisan yang dilakukan oleh Gereja memberikan kepada manusia kehidupan yang baru yaitu partisipasi dalam kehidupan Allah Bapa yang diberikan oleh Putra Tunggal-Nya yang menjadi manusia, wafat dan bangkit kembali. (Paus Yohanes Paulus II, 12 Januari 1997)
Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)
Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."
After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.
Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.
Doa Pembuka
Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-5.9-11)
"Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya."
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara yang berseru-seru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekuk-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama. Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Dan terdengarlah suatu suara, “Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu! Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya, dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30)
1. Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
2. Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
3. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
4. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
5. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14; 3:4-7)
"Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
Saudara terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Tetapi ketika kerahiman dan kasih Allah, Penyelamat kita, telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Penyelamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:15-16. 21-22)
"Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit."
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini Gereja merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi awal penampilan dan tugas perutusan Yesus di depan umum. Yesus dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis ketika ia membaptis banyak orang. Banyak orang bertanya kepada Yohanes Pembaptis, apakah ia adalah Mesias, Juruselamat yang sangat dinantikan bangsa Israel untuk membebaskan bangsa Israel? Mereka bertanya karena Yohanes membaptis banyak orang. Yohanes Pembaptis menjelaskan bahwa ia membaptis dengan air (Luk 3:16). Ini berarti baptisan Yohanes adalah baptisan tanda pertobatan untuk mempersiapkan kehadiran Mesias yang dinantikan.
Setelah orang banyak dibaptis, Yesus pun ikut dibaptis. Walaupun tidak membutuhkan pertobatan, Yesus ikut serta dalam pembaptisan Yohanes Pembaptis. Ia sungguh hadir dan terlibat dalam peristiwa hidup manusia. Ia hadir sambil membawa pembaruan. Pada saat Yesus dibaptis dan sedang berdoa, turunlah Roh Kudus dalam rupa merpati dan suara Bapa terdengar, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ay. 22)
Peristiwa Pembaptisan Tuhan menjadi peristiwa pewahyuan, penampakan tentang siapakah Yesus. Dia adalah Mesias yang dinantikan. Roh Kudus sendiri yang hadir dan mengurapi-Nya. Roh Kudus yang merupakan kuasa dari Allah akan selalu menyertai karya-Nya. Roh Kudus ini yang membuat nubuat para nabi tentang Mesias tergenapi dalam Yesus. Roh Kudus ini juga yang dihembuskan kepada Gereja yang diutus melanjutkan tugas perutusan Yesus. Roh Kudus membuat para Rasul yang biasa-biasa saja mempunyai kuasa dan keberanian untuk memberi kesaksian. Suara Bapa dari surga juga menunjukkan bahwa Yesus adalah Putra yang dikasihi-Nya. Kepada-Nya Ia berkenan.
Dalam peristiwa Yesus menampakkan kemuliaan-Nya, Bapa pun bersuara supaya para murid mendengarkan-Nya. Yesus yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis adalah Mesias yang dijanjikan oleh Bapa dan dirindukan oleh segenap umat manusia untuk menyelamatkan, membimbing segala bangsa menuju ke hidup yang kekal (lih. Yes 40:11).
Peristiwa Pembaptisan Tuhan bisa membantu kita melihat makna pembaptisan. Dengan dibaptis, kita memperoleh kasih karunia yang luar biasa. Pembaptisan kita merupakan peristiwa penyelamatan (lih. Tit 3:5-7). Yesus, Sang Mesias yang dinantikan telah membebaskan kita dari kejahatan, kejahilan dan keinginan-keinginan duniawi. Melalui Pembaptisan, Ia telah menguduskan kita dan membebaskan kita dari kuasa dosa asal. Dengan dianugerahi Roh Kudus, Ia akan membimbing dan mendidik kita agar bisa hidup bijaksana, adil, beribadah di dunia sampai ke hidup yang kekal.
Saudara-saudara, kita dipanggil untuk tetap menghidupi rahmat pembaptisan dengan terus mendengarkan, mengikuti Yesus serta menghayati hidup Ilahi yang telah dicurahkan dalam diri kita. [Rm. Kusdiantoro, O.Carm.]
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)
Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.
Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.