Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
Marilah kita mengenali palungan Yesus Kristus, Tuhan kita (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Hari mulia menyinari kita. Marilah menyembah Tuhan, hai segala bangsa. Hari ini cahaya cemerlang turun ke bumi.
A holy day has dawned upon us: Come, you nations, and adore the Lord, for a great light has come down upon the earth.
Doa Pagi
Allah Bapa, terangilah kami dengan cahaya ilahi, agar kami dapat melintasi kegelapan hidup ini dan sampai kepada terang-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu.
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Sabda Yesus yang sangat populer ini mungkin sudah terkesan ‘biasa’ bagi kita yang hampir setiap tahun mendengarnya. Lalu, apakah karena sudah hafal di luar kepala kemudian kita melupakan esensi murni dari Sabda itu? Ataukah justru kita bisa menggali nilai yang lebih baru dari sabda ini? Mari sejenak merenung.
Kerajaan Surga yang digambarkan kebanyakan orang kadang memang jauh di luar perkiraan. Mungkin kita sendiri kalau ditanya, Kerajaan Surga itu seperti apa? Kita akan menjawab, kerajaan yang damai, aman, tenteram, hidup nyaman, dan sebagainya. Bisa dipastikan jawaban dari kita tidak jauh dari jangkauan kenyamanan. Padahal, Kerajaan Surga yang sebenarnya digambarkan oleh Gereja adalah sebuah situasi/suasana di mana Allah meraja. Jadi, bukan melulu kerajaan seperti yang sering kita bayangkan atau kita lihat dalam televisi berupa bangunan fisik, melainkan sebuah makna/situasi yang menempatkan Allah sebagai raja. Permenungan kita berlanjut semakin dalam, bagaimana kita bisa mencapai Kerajaan Surga tersebut? Kerajaan Surga itu bisa diperoleh dengan keterbukaan hati untuk mendengarkan dan menerima Sabda Allah, melalui jalan pertobatan, mohon kerahiman Allah segala dosa dan kelemahan yang kita lakukan. Itu menjadi alternatif cara yang bisa dilakukan untuk bisa merasakan Kerajaan Surga.
Syukur, bahwasanya bulan Desember tahun 2015 yang lalu, Paus Fransiskus mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun Kerahiman Ilahi. Gereja, melalui Paus sebagai wakil Kristus berkenan membuka diri dan mengundang lebih banyak orang untuk menuju Kerajaan Surga. Maka, ada baiknya kita menggunakan kesempatan dan kemurahan hati Gereja ini dengan sebaik-baiknya. Mengakui, merenungi setiap kesalahan dan dosa kita, lalu memohon pengampunan dari Gereja melalui sakramen rekonsiliasi. Kemudian, kita akan kembali lahir sebagai manusia baru, ciptaan baru, sebagai anggota Kerajaan Surga yang terbebas dari beban-beban kerapuhan manusia.
Seperti yang Yesus lakukan pada bacaan hari ini, Kerajaan Surga yang diwartakan-Nya mampu menarik banyak orang untuk datang kepada-Nya, mendengarkan ajaran-Nya, memohon rahmat pengampunan dosa, dan berbuah pada kesembuhan bagi yang sakit, kebahagiaan bagi yang sengsara. Kapan kita akan mulai menapaki jalan pertobatan ini? Ketika Tuhan sudah membukakan pintu gerbang Kerajaan Surga, adakah kita hanya akan berdiri dan duduk di depan pintu saja? Ataukah kita akan bergegas membuka diri, menggandeng banyak orang untuk masuk merasakan Kerajaan Surga? Selamat merenung. Selamat memasuki rahmat kerahiman Tuhan. (KAN/Inspirasi Batin 2016)
Antifon Komuni (Yoh 1:14)
Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
We have seen his glory, the glory of an only Son coming from the Father, filled with grace and truth.