Hari Biasa Pekan IV
“Bagaimana bisa iman dalam Yesus dihidupi dalam dunia tanpa harapan? Kita bisa yakin bahwa orang beriman tidak pernah sendirian. Allah adalah batu karang yang kokoh yang diatasnya kita membangun hidup kita dan kasih-Nya selalu setia.” (Paus Benediktus XVI, tweets 12 Desember 2012)
Antifon Pembuka
Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah leluhur kami. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga kami selalu patuh setia mengabdi Engkau dan sesama, serta menempuh jalan yang ditunjukkan oleh kebenaran hidup kami, yaitu Yesus Kristus Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah ksatria."
Saat kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya, “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah kesatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan menjadi kokohlah kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.
Ayat. (1Taw 29:10.11ab.11d-12a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel, dari sediakala sampai selama-lamanya.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!
3. Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak, dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Para murid diutus oleh Yesus untuk mewartakan kabar baik, dan dalam rangka melaksanakan tugas pengutusannya, mereka diharapkan lebih mengandalkan diri pada Penyelenggaraan Ilahi/Allah, bukan pada aneka sarana-prasarana duniawi. "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju", demikian pesan Yesus kepada para murid-Nya. Pesan ini bagi kita semua berarti bahwa hendaknya kita hidup dalam kesederhanaan, tidak berfoya-foya atau boros. Rasanya hidup sederhana pada masa kini sungguh merupakan perjuangan dan bentuk matiraga tersendiri, mengingat dan memperhatikan di dalam masyarakat terjadi perlombaan pamer kekayaan, aksesori maupun aneka macam sarana kerja atau hidup. Ada orang kaya setiap kali ada produk baru pasti membeli dan yang lama dijual, entah itu mobil, komputer, HP, baju, sepatu dst. Secara khusus kami ingatkan rekan-rekan imam/pastor untuk hidup sederhana sebagaimana digariskan oleh Gereja bahwa "Para klerikus hendaknya hidup sederhana dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang memberi kesan kesia-siaan. Harta benda yang mereka terima pada kesempatan melaksanakan jabatan gerejawi, setelah dikurangi untuk penghidupan yang layak dan untuk memenuhi semua tugas jabatannya, sisanya hendaklah digunakan untuk kepentingan Gereja dan karya amal" (KHK kan 282). Marilah kita ingat dan sadari bahwa kebiasaan makan dan minum berfoya-foya di rumah makan telah menimbulkan penyakit, seperti kolesterol, gula, trikeserit dst.. yang membahayakan kehidupan orang yang bersangkutan. Para pewarta, entah pastor, bruder, suster atau katekis, kami harapkan dapat menjadi teladan atau saksi hidup sederhana baik dalam hidup maupun dalam pelayanan. (arsip renungan Rm. Ign. Sumarya, SJ)
Antifon Komuni (1Raj 2:2-3)
Kuatkanlah hatimu dan berlakulah sebagai ksatria. Lakukanlah tugasmu dengan setia terhadap Tuhan Allahmu.