Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam dan Kawan-kawan Martir
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Rm 8:35,37)
Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)
Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami kekuatan para kudus, Santo Paulus Miki dan teman-temannya Kaupanggil melalui salib kepada kehidupan. Dengarkanlah doa permohonan mereka, agar iman yang kami akui dan kami hayati, juga kami pegang teguh sampai mati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9-14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
4. Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pelayanan Yesus semakin menarik dan mempesona banyak orang, sehingga banyak orang tergerak untuk mendengarkan pengajaran-Nya serta mengikutiNya kemana pun Ia pergi. Untuk itu berarti Yesus bersama dengan para rasul harus bekerja keras, sehingga pada suatu saat Yesus mengajak para rasul untuk beristirahat: "Marilah ke tempat sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!". Namun demikian banyak orang tetap mencari dan mengikuti-Nya, sehingga Yesus pun tidak tega terhadap mereka, sebagaimana dikisahkan bahwa "Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala". Apa yang dihayati oleh Yesus ini kiranya baik menjadi permenungan dan refleksi khususnya bagi para gembala (imam atau pastor) maupun para orangtua dan pembina atau guru yang bertugas untuk mendampingi dan mendidik. Kami harapkan anda semua memiliki hati bagi umat atau peserta didik, yang berarti senantiasa memperhatikan mereka, terutama mereka yang kurang memperoleh perhatian. Dengan kata lain hendaknya anda rela memboroskan waktu dan tenaga bagi umat atau peserta didik, yang menjadi tanggungjawab anda. Pembinaan atau pendidikan pertama-tama dan terutama adalah masalah hati, dimana hati para peserta didik atau umat dibina sedemikian rupa sehingga akhirnya juga memiliki hati seperti hati Yesus, yang hati-Nya tergerak oleh belas kasihan kepada mereka yang miskin dan berkekurangan. Keteladanan atau kesaksian para orangtua, pendidik/guru atau pembina dalam penghayatan hati yang tergerak oleh belas kasihan merupakan cara yang baik dalam membina atau mendidik. (Renungan Rm. Ign. Sumarya SJ)