Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Siapa yang tinggal di dalam Sabda Yesus adalah murid Yesus yang sebenarnya. (Katekismus Gereja Katolik, 2466)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Banyak orang sungguh-sungguh menunjukkan kisah heroik dan menjadi inspirasi bagi banyak orang, bagaimana menjadi orang benar di hadapan Tuhan.
Dalam bacaan pertama kita mendengar kisah heroik ketiga pemuda saleh, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan 3:14-20.24-25.28). mereka sangat beriman kepada Allah yang benar. Tetapi, karena iman mereka, mereka dihadapkan pada dua pilihan: menyembah raja dengan jaminan tetap hidup atau bertahan pada iman mereka dengan konsekuensi, mereka dibakar hidup-hidup. Tanpa ragu-ragu mereka memilih tetap bertahan dan setia dalam iman kaepada Allah, apa pun risikonya. Sikap mereka telah menjadi teladan bagi teman-teman sebangsanya untuk tetap setia dan bertahan dalam iman, meskipun mereka harus berhadapan dengan hukuman dan kematian.
Allah kita sungguh luar biasa. Ia mengutus malaikat-Nya untuk membebaskan ketiga pemuda dari raja lalim, Nebukadnezar. Iman ketiga pemuda kepada TUHAN membuat orang berani menghadapi berbagai kesulitan hidup, bahkan kematian sekalipun. Mereka menjadi orang-orang yang merdeka, tidak ada hal-hal lain yang menghalangi, mengikat dan membelenggu mereka. Mereka hanya terikat kepada Allah, lain tidak!
Bacaan Injil memperlihatkan ketegangan antara Yesus dan orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepada-Nya. Ketegangan itu makin meruncing, yang terjadi adalah bagaimana menjadi “keturunan Abraham” yang benar. Artinya, sungguh beriman dan tidak hidup dalam dosa alias merdeka dan tidak tertindas oleh setan. Abraham dikenal sebagai bapa umat beriman yang setia dan taat kepada kehendak Tuhan sepenuhnya. Karena itu, siapa pun yang mengaku sebagai keturunan Abraham hendaknya setia kepada Tuhan, kehendak, panggilan dan tugas perutusan-Nya.
Orang yang setia adalah orang yang merdeka. Orang yang merdeka adalah mereka yang melakukan segala sesuatu seturut hati nuraninya tanpa ada paksaan karena mereka yakin bahwa hal itu baik, benar, dan dikehendaki Tuhan. Yesus ingin para murid-Nya menjadi orang yang merdeka, bebas dari belenggu dosa dan sungguh-sungguh berpasrah diri kepada-Nya.
Masa Prapaskah merupakan kesempatan istimewa untuk menanggalkan belenggu-belenggu dosa dan menjadi manusia merdeka. (Rm. Suitbertus Marsanto, O.Carm/Cafe Rohani)