Rabu, 06 April 2016
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
“Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal.” Pernyataan ini menegaskan bahwa Allah adalah kasih. Kasih pada hakikatnya tidak memikirkan diri sendiri dan berkorban bagi yang lain. Maka, karena kasih-Nya Allah telah bertindak bukan untuk kepentingan-Nya sendiri, tetapi untuk orang yang percaya kepada-Nya dan untuk dunia. Dunia adalah sebuatan untuk orang-orang yang menolak dan tidak mau percaya kepada Yesus. Dengan demikian kasih Allah yang telah mengaruniakan Anak-Nya bukan hanya tertuju kepada orang-orang yang mau menanggapi kasih-Nya, tetapi juga berlaku untuk orang-orang yang menolak-Nya. Karena itu bagi orang yang menerim Yesus telah berada di jalan keselamatan dan akan memperoleh hidup kekal. Bagi orang yang menolak-Nya telah menghakimi diri sendiri, karena Allah mengutus Yesus untuk menyelamatkan manusia, sehingga menolak Yesus berarti telah memilih dan menjadikan dirinya sendiri tidak selamat.
Orang yang menolak Yesus telah berada di bawah hukuman, karena ia lebih mengasihi kegelapan dengan perbuatan-perbuatan jahatnya daripada terang. Yesus adalah terang dan kebenaran, sehingga orang yang senang berbuat jahat akan membenci dan menolak-Nya: “Barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak tampak.” Memang orang itu selalu bergaul akrab dengan pekerjaan-pekerjaan yang jahat tidak ingin melihat kebenaran. Sebaliknya orang yang selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan baik tidak pernah takut kepada terang: “Barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Alcibiades, teman akrab Socrates, selalu berkata: “Socrates, aku benci padamu, sebab setiap aku bertemu denganmu, engkau selalu mencerminkan keadaanku yang sebenarnya.” Yesus adalah terang dan kebenaran yang dengan sendirinya setiap kedok dan topeng kejahatan akan terbongkar, sehingga Ia dibenci dan ditolak oleh orang-orang yang suka akan kejahatan.
Kita kadang gampang kompromi dengan karya-karya kegelapan, karena takut kehilangan prestise dan dikucilkan kolega. Tidak jarang kita pun membenci bahkan berusaha mematikan orang-orang benar, karena takut perbuatan jahat kita terbongkar. Mengapa? Yesus adalah terang dan kebenaran yang perkataan dan perbuatan-Nya dapat kita jadikan kompas dalam menyusuri jalan kehidupan kita. Kita adalah pengikut-pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya menjadi garam dan terang dunia dengan teladan hidup kita yang benar. Apa yang mau kita lakukan sekarang? (SS/Inspirasi Batin 2016)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16.19)
Akulah yang memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. Alleluya.
I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go and bear fruit, fruit that will last, alleluia.
Kristus adalah pusat, dan di sekeliling-Nya dikumpulkan manusia-manusia
menjadi "keluarga Allah". Ia memanggil mereka kepada-Nya melalui tutur
kata, melalui tanda-tanda, yang mewartakan Kerajaan Allah, dan melalui
perutusan para murid-Nya. Ia akan menegakkan Kerajaan-Nya terutama
melalui misteri Paskah-Nya: kematian-Nya di salib dan kebangkitan-Nya.
"Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepada-Ku" (Yoh 12:32). Semua orang dipanggil untuk
persatuan dengan Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 542)