| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XI

Kamis, 16 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XI
    
“Misi Gereja adalah untuk “mewartakan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah, dan mendirikannya ditengah semua bangsa. Gereja merupakan benih dan awal mula Kerajaan itu di dunia”. Di satu sisi, Gereja adalah “sebuah sakramen – “yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia” (Deklarasi Dominus Iesus, No. 18)
   
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)   
  
Agung dan semaraklah karya Tuhan, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

Doa Pagi

    
Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami menyapa nama-Mu sebagaimana dilakukan Putra-Mu terkasih. Semoga kami dapat menghayati, bahwa Engkaulah Bapa kami dan kami saling bersaudara karena se-Bapa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 Nabi Elia dipuji karena sabdanya membakar laksana obor dengan segala mukjizatnya. Nabi Elisa dipuji karena tidak gentar terhadap penguasa dan sepanjang hidupnya membuat mukjizat.

   
Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (48:1-14)
  
"Elia terangkat dalam badai, dan Elisa dipenuhi dengan rohnya."
   
 Dahulu kala tampillah Nabi Elia, bagaikan api; sabdanya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Orang mati kaubangkitkan dari alam arwah dan dari dunia orang mati dengan sabda Yang Mahatinggi. Raja-raja kauturunkan sampai jatuh binasa, dan orang-orang tersohor kaujatuhkan dari tempat tidurnya. Teguran kaudengar di Gunung Sinai, dan di Gunung Horeb keputusan untuk balas dendam. Engkau mengurapi raja-raja untuk menimpakan balasan, dan nabi-nabi kauurapi menjadi penggantimu. Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dalam kasih, sebab kami pun pasti akan hidup. Elia ditutupi dengan olak angin, tetapi Elisa dipenuhi dengan rohnya. Selama hidup Elisa tidak gentar terhadap seorang penguasa, dan tidak seorang pun menaklukkannya. Tidak ada sesuatu pun yang terlalu ajaib baginya, bahkan di kubur pun jenazahnya masih bernubuat. Sepanjang hidupnya ia membuat mukjizat, dan malah ketika meninggal pekerjaannya menakjubkan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; R:9a)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan di sekeliling-Nya. Kilat-kilat-Nya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar.
3. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
4. Akan mendapat malulah semua orang yang beribadah kepada patung, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala dewata sujud menyembah Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa”.
         
Yesus mengajar orang banyak supaya jangan berdoa dengan bertele-tele. Alasannya, karena Bapa tahu apa yang diperlukan sebelum kita minta kepada-Nya.
       

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)

 
"Berdoalah kalian demikianlah."
   
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka berdoalah kalian demikian, ‘Bapa kami, yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.’ Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan 
    
Doa Bapa Kami atau doa Tuhan adalah doa yang sama sekali tidak bertele-tele. Syarat-syarat sebuah doa yang benar aa di dalamnya seperti: doa yang berpusat pada Tuhan dan bukan diri sendiri, doa dengan penuh iman, pengampunan dan pembebasan dari rasa benci dan iri. Mari kita perhatikan bagaimana sikap kita ketika kita mengucapkan doa Bapa Kami. Apakah aku sudah berdoa dengan baik dan memperhatikan syarat-syarat doa yang benar?
 
Antifon Komuni (Mat 6:14)
 
Jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu di surga akan mengampuni kalian juga.  
  
Doa Malam   
  
Terima kasih Yesus, Engkau telah mengajarkan kami suatu doa yang sempurna. Berkatilah kami agar selalu berdoa “Bapa Kami” dengan penuh iman dan sepenuh hati. Amin.    
  
      
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy