| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 23 Juni 2016 Hari Biasa Pekan XII

Kamis, 23 Juni 2016
Hari Biasa Pekan XII
   
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah kepada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)
  
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
    
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, "Tuhan, Tuhan" akan masuk Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
  
Doa Pagi
 
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon datanglah memberikan sabda penghiburan, bila kami hidup terancam perang dan penderitaan. Semoga kami Kauberi pengharapan hidup pada Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Nebukadnezar membuang Yoyakhin dan seluruh penduduk Yerusalem ke Babel. Alasannya, karena Yoyakhin berbuat yang jahat di mata Tuhan.
 
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17) 
 
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel." 
   
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
   
Yesus mengajarkan bahwa orang yang mendengar sabda-Nya dan melakukannya adalah orang bijaksana. Akan tetapi, orang yang mendengar sabda-Nya tetapi tidak melakukannya adalah orang bodoh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
 
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir." 
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Hidup bijak mutlak diperlukan di dalam mengikuti Yesus. Hidup bijak mengandalkan Yesus sebagai dasar kokoh tak tergoyahkan. Menempatkan hidup kita di atas dasar Yesus, membuat kita tak tergoyahkan dan memampukan kita mengatasi semua tantangan yang menghadang di depan kita. Hidup bijak terwujud dalam melakukan kehendak Bapa di surga dan tidak hanya berteriak: Tuhan, Tuhan! Inilah orang yang layak bagi Kerajaan Allah. Apakah aku mau belajar dari kebodohanku supaya menjadi orang bijak?
 
Antifon Komuni (Mat 7:29)
 
Ia mengajar sebagai orang yang berwibawa, bukan seperti ahli-ahli Taurat. 
 
Doa Malam

Yesus, curahkanlah rahmat kebijaksanaan ke dalam diri kami. Bentuklah kami agar kami bagaikan orang-orang yang membangun rumah di atas wadas dan mampu menjadi saksi akan kasih setia-Mu. Yesus, selamatkanlah hidup kami. Amin. 
 
  
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy