Hari Biasa Pekan XV
Bagi Allah, kita bukan sekadar bilangan, kita ini penting; sungguh kita ini adalah hal terpenting bagi-Nya. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Mzm 48:2-3a)
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, ajarilah kami mengenal tanda-tanda bahwa Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami. Semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima Roh Kudus, yang menjadi napas kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yehuda tidak perlu takut menghadapi para musuh-Nya. Yahweh sendiri menjadi perlindungan mereka. Kalau mereka percaya, mereka akan kuat menghadapi apa pun juga.
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9)
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya. Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya. Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
Kita diundang untuk selalu mawas diri dan bertobat. Rahmat Allah yang kita terima harus dipertanggungjawabkan. Iman kita harus terus bertumbuh dan menghasilkan buah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Pertobatan merupakan jalan keselamatan. Tuhan menghendaki adanya pertobatan. Bertobat berarti menjadi makin percaya dan mengandalkan Tuhan. Dengan berbagai cara, Tuhan telah merancangkan keselamatan bagi kita semua. Segala yang dikerjakan-Nya demi kebaikan kita, dimaksudkan agar kita bertobat dan percaya kepada-Nya. Yang tidak bertobat dan tidak percaya akan mendapat hukuman. Sebaliknya yang bertobat dan percaya akan mendapatkan keselamatan: pengampunan dan belas kasih-Nya. Sekarang tergantung pada kita: mau memilih yang mana?
Doa Malam
Yesus, Engkau mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Engkau paling banyak melakukan mukjizat. Maka, tumbuhkanlah dalam hatiku semangat bertobat terus-menerus, terlebih dalam perayaan Tahun Yubileum Kerahiman ini sehingga aku pun Engkau selamatkan karena belas kasihan-Mu. Amin.