| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 25 Juli 2016 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Senin, 25 Juli 2016
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

As he walked by the Sea of Galilee, Jesus saw James the son of Zebedee and John his brother mending their nets and he called them.
 
 
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, di antara para rasul, Santo Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umat-Mu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)
    
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)
     
"Cawan-Ku akan kamu minum"
    
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Yakobus, satu dari dua belas rasul Yesus. Dan bacaan injil yang ditampilkan diambil dari kisah ibu dari Yakobus yang meminta posisi atau jabatan tertentu untuk kedua anaknya. Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka."
Saudara-saudari terkasih,

Ketika para murid mulai meminta jatah tertentu, khususnya yang berkaitan dengan jabatan, posisi atau suatu pangkat, Yesus malahan hadir dengan ajaran yang sama sekali bertolak belakang. Yesus bersabda : "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Dari sabda Yesus ini menjadi sangat jelas bagi kita bahwa menjadi seorang hamba atau pelayan jauh lebih penting dan mulia daripada menjadi seorang pejabat atau penguasa". Dengan memiliki jabatan maupun kekuasaan ada kecenderungan bagi kita manusia untuk menyalahgunakan jabatan atau kekuaasan yang dia miliki. Berbeda dengan seorang hamba yang tidak dapat berbuat apa-apa, selain melayani.

Saudara-saudari terkasih,

Hal-hal dunia akan dengan mudah menjatuhkan kita manusia tanpa kecuali. Kita ingat para pemimpin dunia, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri, seperti presiden yang bertahun-tahun berkuasa. Dengan menjadi presiden atau pemimpin, tentu saja memberi banyak kemudahan dan keuntungan. Keuntungan dan kemudahan tidak saja dinikmati oleh orang yang memiliki kuasa dan jabatan yang tinggi tetapi juga oleh keluarga dan orang-orang yang terdekat dengan mereka. Akibatnya segala cara ditempuh agar mereka tetap menikmati kemudahan dan keuntungan tersebut. Dari sini muncullah korupsi, hubungan pertemanan dan keluarga yang tidak sehat. Hal yang sama terjadi dengan orang yang kaya atau memiliki harta. Dan Yesus tahu persis bahwa manusia mudah tergoda atau terpengaruh oleh uang, jabatan dan hal dunia lainnya. Satu contoh yang paling nyata adalah Yudas Iskariot, salah satu murid kepercayaan Yesus, yang pada akhirnya mengkhianati Yesus. Yudas Iskariot mengkhianati Yesus karena uang.

Saudara-saudari terkasih,

Dari pesta santo Yakobus rasul Yesus, kita belajar beberapa hal. Pertama, menjadi orang terkenal dan selalu dikenang sepanjang masa bukan karena pangkat atau kekayaan tetapi karena mau jadi hamba yang melayani. Memang ada tokoh terkenal dan dikenang seperti Hitler dari Jerman dengan partainya bernama Nazi. Namun dia terkenal karena kejahatan dan kekejamannya yang luar biasa. Dan sikap serta perilaku Hitler ini tentu sangat tidak sesuai dengan ajaran Yesus, yang menghendaki kita untuk menjadi hamba dan pelayan. Hamba dan pelayan tidak akan pernah melakukan kekerasan apalagi sampai membunuh. Yang dilakukan seorang hamba atau pelayan justru sebaliknya, yakni mau menderita dan melakukan apa saja untuk menyenangkan dan membahagiakan tuannya. Kedua, sebagai pengikut Yesus diajak untuk menjadi seorang hamba atau pelayan. Sebagai hamba pertama-tama kita hendaknya taat kepada Allah. Ketaatan kepada Allah ditunjukan dengan ketaatan kepada tugas dan tanggung jawab kita masing-masing.
(Renungan Lumen 2000)  

Antifon Komuni

Mereka minum piala Tuhan, dan menjadi teman Allah.

They drank the chalice of the Lord, and became the friends of God.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy