Rabu, 31 Agustus 2016 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 31 Agustus 2016
Hari Biasa Pekan XXII
         
  “Kita harus percaya bahwa sebelum Pengadilan [Terakhir] masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu, karena kebenaran abadi mengatakan bahwa, kalau seorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, ‘di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak (Mat 12:32). Dari ungkapan ini nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, [sedangkan dosa] yang lain di dunia lain.” (St. Gregorius Agung, seperti dikutip KGK, 1031)
     

Antifon Pembuka (Mzm 33:20-21)
  
Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Karena Dia, hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya.
        
Doa Pagi
     
Allah Bapa yang Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan mengakui nama-Mu yang kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.
       
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9) 
 
"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya."
 
Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21)
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MT 401)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
 
 "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."
  
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Dalam sebuah pertemuan seorang ibu yang terkenal aktif dalam kegiatan gereja memberikan sebuah kesaksian. Ia bercerita bahwa dahulu ia bukanlah yang aktif mengikuti kegiatan dalam gereja. Baginya saat itu, ke gereja seminggu sekali sudah cukup. Setelah mengikuti perayaan Ekaristi dan mendapat berkat dari imam, ia langsung keluar ke gereja dan pulang tanpa pernah berkontak dengan umat yang lain.
 
 Tiba-tiba sebuah kejadian pilu menghampirinya. Anaknya harus masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak transfusi darah. Ia kebingungan. Di tengah kebingungan itu, ia bertemu dengan pastor parokinya dan sang pastor meminta bantuan beberapa umat untuk mendonorkan darahnya. Pengalaman bahwa ia telah ditolong dan mengalami kebaikan orang lain itu, membuatnya berubah dan menjadi seorang yang aktif dalam kegitan gereja. 
 
Dalam Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus datang ke rumah ibu mertua Simon yang sedang sakit keras. Di sana Ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang terbaring karena sakit itu dan lihatlah reaksinya yang diperlihatkannya. Dikatakan bahwa ia segera bangkit dan melayani Yesus beserta rombongan yang menyertai-Nya. Sebuah tindakan dari seorang yang tahu berterima kasih dan tahu membalas kebaikan orang lain. 
 
Saudara terkasih, harus kita akui bahwa banyak berkat dan rahmat yang sudah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kita bangun tidur di pagi hari dan kembali tidur pada malam hari, ada begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Tuhan. Kebaikan itu hadir, entah melalui sesama yang kita jumpai maupun pengalaman yang kita alami. Persoalan yang kerapkali muncul adalah kita tidak sadar bahwa segala yang kita alami, berkat dan rahmat yang kita terima; semuanya merupakan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita.

 Ketidaksadaran bahwa apa yang kita alami dan terima berasal dari kemurahan Tuhan dan kebaikan Tuhan, inilah yang menyebabkan kita menjadi orang-orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua tentang rasa syukur dan terima kasih karena kebaikan Tuhan yang kita terima setiap hari. Kita pun dididik untuk menjadi orang-orang yang tahu membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita
. (Rm. Ignatius Nugroho Anggoro Susetyo, O.Carm/Cafe Rohani) 
 
PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK ORANG SAKIT
 
Dalam situasi-situasi ini, iman kepada Allah pada satu sisi diuji, namun pada waktu yang sama dapat menyatakan semua sumber daya positifnya. Bukan karena iman menyebabkan penyakit, rasa sakit atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, menghilang, tetapi karena iman menawarkan kunci yang membantu kita dapat menemukan makna terdalam dari apa yang sedang kita alami; sebuah kunci yang membantu kita melihat bagaimana penyakit dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Yesus yang berjalan di sisi kita, yang dibebani oleh salib. Dan kunci ini diberikan kepada kita oleh Maria, Bunda kita, yang telah lebih dulu mengenal jalan ini. (Sumber: www.kkiindonesia.org/content/pesan_paus_HOSS_2016/index.kki)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy