| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 30 September 2016 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 30 September 2016
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
                
“Setan bukanlah mereka yang menyalibkan-Nya, melainkan engkau, yang bersama mereka menyalibkan-Nya dan masih tetap menyalibkan-Nya, dengan berpuas diri dalam perbuatan jahat dan dalam dosa” (St. Fransiskus dari Assisi).
                

Antifon Pembuka (Yos 1:8)

Kitab suci hendaknya kau baca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Perliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kaupahami.

atau (Bdk. Mzm 1:2-3)

Diberkatilah dia yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Ia akan menghasilkan buahnya pada musimnya.

Blessed indeed is he who ponders the law of the Lord day and night: he will yield his fruit in due season.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabda-Mu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

   
Bacaan dari Kitab Ayub (38:1.12-21; 39:36-38)


Tuhan berbicara kepada Ayub dari dalam badai, "Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh dini hari datang atau pernahkah fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang bumi pada ujung-ujungnya, sehingga orang-orang fasik dikebaskan daripadanya, yakni tatkala fajar mengubah bumi menjadi seperti seperti tanah liat yang dimeteraikan, dan mewarnainya seperti orang mewarnai kain? Tatkala orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengannya yang teracung? Pernahkah engkau turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan menyusuri dasar samudera raya? Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat? Tahukah engkau luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. Di manakah jalan ke tempat kediaman terang, dan di manakah tempat tinggal kegelapan, sehingga engkau dapat mengantarnya pulang, dan mengetahui jalan ke rumahnya? Tentulah engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau sudah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!" Lalu Ayub menjawab kepada Tuhan, "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. Jawab apakah yang kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. Satu kali aku berbicara, tidak akan kuulangi; dua kali aku berkata, tidak akan kulanjutkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.7-10.13-14ab)

1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
3. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
4. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)
  
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
     
      Hari ini kita memperingati Santo Hieronimus. Ia adalah seorang imam dan pujangga Gereja. Mencermati jalan hidup dan pengabdiannya, kita akan sungguh-sungguh tertegun bagaimana orang suci ini meniti kehendak Allah, menekuni jalan hidup, dan perutusan hingga akhir. Jalannya tidak selalu mudah tetapi selalu dilindungi oleh Allah sehingga ia pantas disebut seorang pujangga Gereja. Ayahnya adalah seorang beriman Kristen yang saleh tetapi juga tuan tanah yang kaya raya. Ayahnya menyekolahkan Hieronimus ke Roma, dan karena kecerdasannya ia dapat studi dengan lancar. Hanya saja ia sempat hidup tidak terpuji karena pengaruh orang-orang Roma yang tidak benar. Untunglah ia bertobat, minta dipermandikan oleh Paus Liberius, dan ia menekuni hidup rohani yang baik.

 Setelah berpindah-pindah tempat untuk belajar pada orang-orang saleh dan suci termasuk Santo Gregorius dari Nazianze, dan setelah ditahbiskan imam, ia kembali ke Roma untuk menjadi sekretaris Paus Damasus. Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang Kitab Suci dan penguasaan bahasanya yang bagus untuk bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani, ia ditugaskan oleh Sri Paus untuk menerjemahkan Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Latin, dan terjemahannya itu kini dikenal dengan istilah Vulgata, yang artinya populer. Untuk tugas itulah ia tinggal di Betlehem dan ia bertekun di sana hingga 30 tahun lamanya. Selain karya terjemahan, Hieronimus juga seorang pembela iman yang hebat dan pembimbing rohani di Betlehem, dan bahkan ia mendirikan dua biara di Betlehem. Demikianlah meski menghadapi kehidupan yang tidak mudah dan banyak tantangan, Hieronimus setia pada tugas yang itu-itu saja, menulis dan mengajar hingga wafatnya. Akan tetapi warisan iman melalui terjemahan Kitab Suci itu bergema sepanjang masa dan menolong umat Kristiani sepanjang sejarah. 
 
 Marilah kita bersyukur atas kehadiran Santo Hieronimus sambil merenungkan sabda Tuhan pada bacaan pertama hari ini, saat kita harus mengakui seperti  Ayub bahwa di hadapan Tuhan kita bukan apa-apa dan mestinya hanya berpasrah dan percaya kepada-Nya. Marilah kita juga bertobat seperti ajakan Tuhan Yesus dalam Injil. Nilai-nilai kepasrahan dan pertobatan itulah yang dihidupi Santo Hieronimus secara terus-menerus dan membawanya kepada kekudusan berkat rahmat Allah. (EM/Inspirasi Batin 2016)
  
Antifon Komuni (Bdk. Yer 15:16)

Tuhan Allah, perkataanmu ditemukan dan aku menikmatinya. Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.
 

Lord God, your words were found and I consumed them; your word became the joy and the happiness of my heart.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy