| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 September 2016 Hari Biasa Pekan XXV

Sabtu, 24 September 2016
Hari Biasa Pekan XXV
 
"Jika iman seseorang tidak berdampak pada seluruh hidup seseorang, termasuk satu tanggung jawab politik dan sosial, maka itu bukan iman yang otentik; itu adalah palsu, palsu "- Mgr. Thomas J. Olmsted, Uskup Phoenix
    

Antifon Pembuka (Pkh 12:8)

Kesia-siaan atas kesiaa-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan.
  
Doa Pagi  
    
   Allah Bapa kami yang Mahabaik, berkenanlah membuka telinga kami, agar dapat mendengar sabda-Mu, dan berilah kami kekuatan, agar dapat menyerupai Yesus Mesias, Hamba Kedamaian, yang membuka pandangan baru penuh harapan untuk hari kemudian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
            
Madah ini disampaikan kepada kaum muda. Mereka dibiarkan untuk menikmati kemudaannya. Tetapi jangan lupa bahwa hari tua dan kembali ke rumah yang kekal harus menjadi pertimbangan dalam hidup.
  

Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (11:9-12:8)
    
"Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah."
     
Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan, ‘Tiada kesenangan bagiku di dalamnya’, sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; R:1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil, do=bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
   
   Keheranan bisa menjadi pintu gerbang untuk makin mengenal Yesus. Para murid diundang untuk mengenal Yesus makin dalam. Caranya, dengan mendengarkan Dia.
  

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
    
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
      
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan


Yesus telah mengajarkan banyak hal kepada para murid terlebih tentang penderitaan-Nya, tetapi mereka tidak mengerti dan tidak memahami dan para murid tidak berani menanyakan kepada Yesus. Di kemudian hari, berkat kuasa Allah, para murid baru mengerti serta memahami setalah wafat dan kebangkitan-Nya. Pengenalan akan Tuhan adalah anugerah yang menumbuhkan iman. Semoga kita selalu sabar menantikan anugerah itu sambil terus-menerus berusaha mengenal dan memahami kehendak Tuhan.

Antifon Komuni (Luk 9:44)
 
Dengarkanlah dan camkanlah perkataan-Ku ini: Putra Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. 
 
Doa Malam

Tuhan Yesus, sebelum beristirahat malam, ajarilah aku memahami firman-Mu yang menyelamatkanku. Berkatilah aku malam ini agar mampu membalas cinta-Mu dan menggembirakan Engkau, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
 
  
  RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy