Senin, 26 September 2016 Hari Biasa Pekan XXVI

Senin, 26 September 2016
Hari Biasa Pekan XXVI
    
“Ekaristi berkaitan dengan sengsara Kristus. Apabila Yesus tidak menetapkan Ekaristi, kita akan melupakan peristiwa penyaliban. Penyaliban akan terlupakan dalam masa lalu, dan kita akan lupa bahwa Yesus mengasihi kita. Ada pepatah kalau jauh dari mata, maka jauh dari hati. Untuk memastikan agar kita tidak lupa, Yesus memberikan Ekaristi kepada kita sebagai peringatan akan cinta kasih-Nya. Saat kamu memandang salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu pada waktu itu. Saat kamu memandang Hosti Kudus, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu sekarang.” — St. Teresa dari Kalkuta
   
Antifon Pembuka (Ayb 1:21)

Tuhan telah memberi. Tuhan telah mengambil. Seturut kehendak Tuhanlah semuanya terjadi. Terpujilah nama-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahakudus, terpujilah nama-Mu, karena Engkau telah memberi kami napas kehidupan, dan tempat tinggal berkat sabda Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga telinga kami tetap terbuka, agar dapat mendengarkan segala sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ayub (1:6-22)
   
   
“Kesalehan Ayub dicoba.”
 
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Dari manakah engkau?" Jawab iblis, "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." Maka firman Tuhan kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." Sementara ornag itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1,2-3,6-7)
1. Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
   
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
     
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar." Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada banyak pemimpin dan pejabat, baik dalam konteks pemerintah, lembaga maupun gereja, ingin bertahan lebih lama dalam jabatan yang dipegangnya, apalagi ketika jabatan itu memberikan nilai tertentu bagi kehidupannya. Andaikan kontribusinya untuk orang lain besar mungkin bisa dimaklumi dan baik untuk didukung. Namun yang banyak terjadi, mereka tetap bertahan sekalipun orang lain tidak merasakan kontribusinya bahkan cenderung mengecewakan. Ada orang yang ingin menduduki jabatan tertentu bertahun-tahun.

Yesus hari ini mengingatkan kita akan kecenderungan bersikap seperti itu. Yesus setuju setiap orang bisa menjadi pemimpin, menjadi terdepan, menjadi yang paling atas dan menjadi yang terpenting. Namun menjadi pemimpin diharapkan memiliki tiga kriteria. Kriteria pertama adalah melakukan segala hal yang menjadi kepentingan orang banyak baik dalam konteks pemerintah, gereja maupun lembaga. Menjadi pemimpin berarti menjalankan amanat untuk kemajuan dan kemakmuran orang lain. Menjadi pemimpin berarti bertanggung jawab atas kehidupan orang lain. Kesuksesan pemimpin bukan ketika dirinya kaya dan sukses tetapi ketika yang dipimpinnya sejahtera dan merasakan buah-buah kebaikannya. Kriteria kedua adalah pelayanan. Menjadi pemimpin berarti siap melayani. Menjadi terdepan berarti siap di belakang untuk memberikan dorongan dan melayani sepenuh hati, siap di tengah untuk menemani dan siap di depan untuk menjadi panutan. Kriteria terakhir adalah kaderisasi. Mestinya kita selalu memberikan ruang kepada orang lain untuk turut berkembang dan menduduki tempat yang lebih tinggi. Kepemimpinan perlu diwariskan. (SY/Inspirasi Batin 2016)

Antifon Komuni (Ayb 1:21b.22)

Tuhan yang memberi. Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan. Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa, dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy